Country Branding ala Deby Vinski

Salah satu cara mengundang devisa negara, sejatinya dapat dilakukan lewat medical tourism. Upaya itulah yang tengah digiatkan Dr. Deby Vinski. Wanita yang kini menjabat sebagai President World Council for Preventive, Regenerative, and Anti-Aging Medicine (WOCPM)--atau lebih dikenal dengan Badan Akreditasi Kedokteran Preventive & Anti-Aging Dunia--itu telah mengambil langkah strategis dalam membesarkan pasar medical tourism di Tanah Air.

Tahun 2017 ini misalnya, sejumlah agenda siap digelar oleh organisasi tingkat dunia yang memiliki keanggotaan dari 74 negara di dunia. "Semua rangkaian kegiatan yang WOCPM gelar adalah untuk memajukan dunia kedokteran preventive dan anti-aging di dunia. Termasuk, mengembangkan pasar medical tourism di Indonesia yang berdampak pada pertumbuhan devisa negara," papar Dr. Deby di sela-sela audiensi dengan Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI yang juga Penasihat WOCPM, di rumah dinas wakil presiden, hari ini (25/2).

Agenda pertama adalah Indonesia lewat Vinski Tower dipercaya sekaligus terpilih sebagai pusat terapi kebutaan degeneratif atau terapi untuk memperbaiki kerusakan DNA mata akibat Macular Degeneration dan Diabetic Retinopathy. "Selama ini terapi dengan Petite Bioregulation hanya dapat dilakukan di Rusia. Sayangnya, negara Rusia memiliki hambatan berupa kesulitan untuk sejumlah negara di dunia yang dilarang masuk ke sana. Saya bersyukur, Indonesia lewat Vinski Tower terpilih menjadi pusat terapi. Dengan demikian, para penderita tidak perlu mengalami kesulitan untuk melakukan terapi," ceritanya, yang menyebutkan bahwa pada semester kedua pusat terapi tersebut akan beroperasi di Vinski Tower.

Terkait potensi pasar sekaligus devisa, dikatakan Dr. Deby, tak kurang dari 100 juta orang di dunia menderita penyakit kebutaan degeneratif. Sementara itu, tarif untuk terapi tercatat sangat mahal. "Untuk itu, selain dapat menjadi langkah country branding Indonesia di mancanegara, maka terpilihnya Indonesia sebagai pusat terapi kebutaan degeneratif juga berpotensi menyumbang devisa negara," urainya.

Ditambahkan Dr. Deby, WOCPM di bawah kepemimpinannya pun masih terus melakukan program akreditasi terkait kedokteran degeneratif maupun anti-aging. "Selama ini, berbagai klinik dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia sangat antusias mengikuti program akreditasi ini. Ke depan, kami berusaha untuk mengkomunikasikannya ke pasar Indonesia lewat WOCPM Indonesia yang telah didirikan sejak dua tahun lalu," tuturnya.

Agenda lain WOCPM di tahun ini adalah menggelar Program Master di Eropa. "Pada kesempatan ini, kami bekerja sama dengan EFHRE International University dan beberapa universitas lainnya. Langkah ini kami lakukan sebagai upaya WOCPM untuk memfasilitasi para dokter di Indonesia maupun mancanegara untuk memperdalam ilmu kedokteran Preventive dan Anti-Aging Medicine.

Sebagai President WOCPM, tahun ini Dr. Deby juga akan aktif menjadi pembicara di berbagai kegiatan internasional, antara lain di Amerika, Monaco, Prancis, dan Belgia. "Saya selalu berupaya membranding Indonesia lewat setiap aktivitas saya di WOCPM dan Vinski Tower. Termasuk, memperkenalkan Indonesia ketika saya menjadi pembicara di acara-acara internasional," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)