Sukses merilis sejumlah proyek properti di Australia, untuk kali pertamanya, Crown Group memutuskan untuk membangun proyek barunya di Indonesia. Proyek perdana tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. “Ini adalah proyek pertama kami di Indonesia. Proyek apartemen mewah di area Ancol Barat, Jakarta, ini akan dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektar dengan konsep Luxury Water Front Living,” kata Iwan Sunito, Komisaris sekaligus CEO Crown Group, di sela-sela press conference yang digelar hari ini (7/5) di Jakarta.
Diakui Iwan, proyek perdana di Indonesia tersebut merupakan impiannya sejak lama sebagai seorang diaspora. Oleh karena itu, begitu PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. mengajaknya bersinergi untuk proyek hunian vertikal di Ancol Barat, ia langsung menyetujui.
Tak tanggung-tanggung, proyek properti ini merupakan proyek terbesar di Indonesia untuk pembangunan unitnya. Sekitar 2.000-3.000 unit apartemen akan dibangun, dengan nilai proyek sebesar Rp 7 triliun. Adapun komposisi investasi antara Crown Group dan Ancol adalah 51%:49%.
“Rencannya, kami akan memasukkan gambaran tata kotanya di tahun 2019. Enam bulan setelah itu, pada November 2019, kami akan luncurkan. Awal tahun 2019, kami juga akan memasarkan proyek properti ini,” papar Iwan, yang mengatakan bahwa ini merupakan proyek properti dengan fasilitas water front pertama di Indonesia, seperti yacht club, water front promenade, dan fasiltias komersial eksklusif.
Ditambahkan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. C. Paul Tehusijarana, penandatanganan kerja sama ini sudah kami lakukan pada 27 April 2018 lalu. “Dipilihnya Crown Group, karena Pak Iwan adalah orang Indonesia dan banyak proyek propertinya sukses di Australia. Lalu, kami undang beliau untuk turut membangun Indonesia. Bagi kami, memilih partner yang tepat menjadi salah satu kunci yang penting untuk bisnis perusahaan,” yakinnya.
Sementara itu, demi mensukseskan proyek properti perdananya di Indonesia, dituturkan Iwan, Crown Group akan menggandeng sejumlah arsitek terkemuka di dunia lewat kompetisi desain. “Akan ada empat arsitek yang kami undang untuk ikut kompetisi, yakni tiga dari luar negeri dan satu dari lokal (Indonesia),” ucap Iwan.
Tiga arsitek dari luar negeri tersebut adalah Koichi Takada yang pernah membesut proyek properti Crown Group di Sidney; Woha yang mampu menghadirkan green concept; serta Kerriy Hill yang dikenal sebagai arsitek yang sangat kreatif. “Untuk arsitek dari Indonesia, akan saya beritahukan nanti,” ujarnya.
Lebih lanjut Iwan menerangkan bahwa proyek prestisius Crown dan Ancol ini akan menyasar segmen millennials, hipster, down sizer generation (mereka yang memiliki rumah besar, namun ingin mengecilkan rumah), serta mereka yang younger dan trendy. “Untuk menjawab kebutuhan segmen tersebut, kami juga akan menghadirkan resto-resto yang the best dan trendy di proyek properti ini,” tuturnya.
Terkait ekspansi, ditandaskan Iwan, ada tiga negara yang memang menjadi target utama Crown Plaza. Pertama adalah Australia, seperti Sidney, Brisbane, dan Melbourne. Kedua adalah Los Angeles, Amerika Serikat. Ketiga adalah Indonesia. “Keseriusan kami di Indonesia, dibuktikan lewat pembangunan kantor Crown di Indonesia sejak tahun 2013 lalu,” tutupnya.