Sejak kemarin malam, viral tentang dukungan Grab terhadap calon gubernur DKI Jakarta tengah mencuat. "Grab Indonesia mendukung @basuki_btp #KamiAhok," demikian isi cuitan akun twitter resmi Grab @GrabID atas dukungannya terhadap Ahok, pasca ditetapkan tersangka akibat tersandung penistaan agama.
Alhasil, cuitan Grab menuai banyak kontroversi hingga viral di lini massa. Cuitan yang akhirnya segera dihapus oleh manajemen Grab itu, sayangnya sudah telanjur di-capture dan tersebar di social media.
Salah seorang netizen dengan akun @dirgarambe menyayangkan cuitan Grab. "Brand berpolitik juga? Sesuatu yang masih belum lazim di Indonesia. Am I correct?" Cuit Dirgarambe seraya me-mention akun @GrabID dan @Grab.
Cuitan Dirgarambe ditimpali oleh akun @ipliman dengan kalimat, "uninstall app nya ah... bye bye grab :) ternyata kamu pendukung penista agama MAYORITAS di Indonesia."
Semua cuitan yang menyanyangkan langkah Grab dijawab seragam oleh manajemen Grab dengan postingan "Mohon maaf, ini bukan postingan kami, thanks :)"
Lantas, apa jawaban resmi dari pihak Grab terkait kasus tersebut? Dalam jawaban resminya kepada MiX, Ridzki Kramadibrata, Managing Director untuk Grab Indonesia, mengatakan, “Saya ingin menegaskan bahwa Grab dan Grab Indonesia tidak pernah dan tidak akan memihak kepada afiliasi politik mana pun. Laporan akan tweet mengenai dukungan Grab terhadap Ahok tidak mewakili pandangan dan visi kami sebagai perusahaan."
Ia menegaskan bahwa Grab masih dalam investigasi lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab kesalahpahaman ini. "Dan, kami tengah melihat adanya kemungkinan penyalahgunaan akses akun Twitter kami," ucapnya.
Mewakili Grab Indonesia, ia menambahkan, bahwa Grab memohon maaf yang sebesar-besarnya jika insiden ini menimbulkan kesalahpahaman terhadap banyak pihak. "Namun, sekali lagi kami ingin menegaskan bahwa Grab tidak memihak atau pun mendukung afiliasi politik mana pun," tegasnya kembali.
