Merujuk data penjualan tahun 2017 dari perusahaan riset global IMS Health, nilai pasar hormon pertumbuhan di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 820.000. Nilai ini diprediksi akan terus meningkat ke depannya, karena Indonesia memiliki jumlah populasi terbesar keempat di dunia daan diikuti dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah.
Saat ini, sebagian besar produk hormon pertumbuhan yang ada di Indonesia diimpor dari luar negeri seperti Amerika Serikat dan Denmark, sehingga menimbulkan beban biaya pengobatan yang cukup tinggi bagi pasien. Menjawab permasalahan itu, PT Daewoong Infion berencana meluncurkan Somatropin dengan harga terjangkau atau lebih rendah dibandingkan dengan harga pasaran. Harapannya, upaya tersebut dapat meringankan beban biaya pengobatan pasien.
Tepat 20 April 2021, PT Daewoong Infion telah resmi menerima izin untuk penjualan produk Somatropin di Indonesia. Somatropin adalah kandungan obat yang diberikan kepada pasien yang mengidap Defisiensi Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone Deficiency/GHD), di mana pasien kekurangan atau tidak memiliki hormon pertumbuhan sama sekali.
Diungkapkan Suh Chang Woo, CEO PT Daewoong Infion, dalam uji klinis fase-III yang dilakukan terhadap pasien di Korea, Somatropin telah terbukti mampu meningkatkan tingkat IGF-1 (Insulin-like Growth Factor) di dalam tubuh manusia, yang berfungsi untuk mendorong pertumbuhan sel dan penurunan lemak.
“Pengobatan hormon pertumbuhan yang sudah ada di pasaran, biasanya tidak mudah dilakukan secara mandiri oleh pasien karena berbentuk vial dan sulit mengontrol jumlah dosis. Selain itu, produk dengan sistem injeksi pena yang sudah ada biasanya harus dibuang setelah satu kali digunakan dan dijual dengan harga yang cukup mahal,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Somatropin dari PT Daewoong Infion ini, dirancang dengan sistem injeksi pena yang sudah dipatenkan di Korea. Dengan sistem ini, kartrid cairan dimasukkan ke dalam jarum suntik berbentuk pena. Pasien dapat mengatur jumlah dosis secara mandiri dengan menekan tombol dosis dan memutar jarum suntik tersebut sesuai dengan indikator jumlah dosis yang diinginkan, sama seperti saat menyuntikkan insulin secara mandiri.
“Jarum suntik berbentuk pena ini semi permanen dan pasien dapat mengganti kartridnya. Produk ini juga dilengkapi dengan tabel dosis, sehingga pasien umum dapat menyesuaikan dosis sesuai dengan berat badan dan resep dokter,” ungkapnya.
Selain produk hormon pertumbuhan, lanjutnya, PT Daewoong Infion juga berupaya menyediakan pengobatan bio yang berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia, seperti EPO (Erythropoietin) dan Epidermal Growth Factor (EGF).