Dancow FortiGro Hadir dengan Formula Baru

Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi ekosistem pendidikan Indonesia, baik untuk guru, orang tua, juga Si Buah Hati. Perubahan kebiasaan di proses belajar mengajar dapat memberikan dampak untuk Si Buah Hati apabila tidak diatasi dengan baik. Contohnya, berkurangnya fokus anak pada belajar, penurunan pencapaian prestasi belajar, dan pada akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis serta emosional Si Buah Hati.

Untuk itu, Nestlé Dancow FortiGro menghadirkan inovasi terbarunya, Dancow FortiGro Instant baru dengan Omega 6 dan 2x kandungan minyak ikan lebih banyak dari formula sebelumnya.

“Dancow FortiGro Instant dengan formula baru ini hadir dengan nutrisi yang dapat membantu mengoptimalkan proses pembelajaran. Lebih dari itu, kami juga menghadirkan program edukasi untuk para orang tua untuk mendukung tumbuh kembang si Buah Hati agar selalu berjalan optimal,” kata Category Marketing Manager Dairy Nestlé Indonesia Johanlie Aliffin, pada konferensi pers virtual yang digelar secara virtual hari ini (12/11).

Guna mendukung para orang tua dalam memberikan stimulasi pada anak sesuai tahapan usia serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, lanjut Johan, Dancow FortiGro juga mengajak para orang tua dan Si Buah Hati untuk mengikuti kuliah WhatsApp Dancow Siap Sekolah.

“Dancow Siap Sekolah menggandeng lebih dari 2.400 sekolah dasar di seluruh Indonesia untuk membahas tentang gizi seimbang dan pola asuh anak yang baik bersama para ahli,” urai Johan.

Ditambahkan Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ (K), Psikiater Anak dan Remaja, di samping pemenuhan gizi seimbang, para orang tua juga perlu memahami pentingnya peran fungsi eksekutif bagi anak usia sekolah dan bagaimana mengembangkannya.

“Asupan nutrisi seperti minyak ikan yang mengandung DHA, dan Omega 6, merupakan asam lemak esensial yang berperan mendukung fungsi tubuh seperti metabolisme dan pertumbuhan, serta merupakan komponen penting dalam pembentukan dan fungsi sistem saraf pusat atau otak,” ucapnya.

Pemerhati Pendidikan Anak, Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, mengimbuhkan, dengan memahami karakter Si Buah Hati, orangtua dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mendukung kemampuan belajar anak secara optimal. Anak usia 5-12 tahun mengalami berbagai macam fase perkembangan, mulai dari lebih mandiri, kemampuan komunikasi, sikap lebih kritis dan berinteraksi sosial lebih aktif dengan orang tua, guru, dan peer group atau teman sebaya.

“Dari memahami tahap perkembangan anak, orang tua dapat menyusun strategi yang lebih efektif untuk mendampingi proses pembelajaran di rumah, seperti meluangkan 10 menit sebelum kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh untuk menggantikan interaksi sosial yang biasa mereka dapati dengan peer group­ di sekolah, mendengarkan pendapat mereka, dan memberikan apresiasi pada pemikiran mereka agar rasa percaya dirinya terbangun,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)