MIX.co.id - Memperingati World Prematurity Day (WPD) atau Hari Prematur Sedunia, Danone Specialized Nutrition Indonesia menggelar program edukasi bertajuk “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi”. Digelar secara virtual pada hari ini (15/11), program edukasi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi dan Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga.
Dihadirkannya program edukasi tersebut berangkat dari fakta yang dirilis World Health Organization (WHO), yang menyebutkan bahwa 1 dari 10 anak lahir prematur. Setiap tahunnya di seluruh dunia, diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur.
Dipaparkan Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi, anak prematur adalah anak yang dilahirkan kurang dari 37 minggu usia gestasi. Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ini harus dipantau karena mereka masuk dalam kategori high risk atau risiko tinggi. “Semua anak butuh dipantau, terlebih bayi prematur. Mereka punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan di awal kelahirannya,” ucapnya.
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak, yaitu physical health, learning and cognition, mental health, dan quality of life. Secara kesehatan fisik atau physical health, Prof. Rinawati menyebutkan masalah physical health yang dapat timbul pada anak lahir prematur sangat bermacam-macam, mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru, hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin.
Mereka juga berisiko untuk mengalami gangguan pertumbuhan stunting yang membuat pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal. “Inilah mengapa pertumbuhan anak yang lahir prematur perlu dimonitor dengan pengisian grafik pertumbuhan serta pemantauan aspek perkembangan. Perhatikan kesinambungannya. Jangan pernah banding-bandingkan dengan anak lain, karena ini unik dan hanya milik si anak itu sendiri,” ia mengingatkan.
Ketika memasuki usia sekolah, yang tidak kalah penting untuk diperhatian adalah kesehatan metabolik anak. Karena sering kali menjelang usia remaja, muncul gejala pubertas terlalu dini karena gangguan hormon. Inilah salah satu alasan mengapa pemantauan anak-anak prematur harus dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan berbagai macam dokter spesialis. “Idealnya, anak dengan risiko tinggi harus ditangani oleh tim khusus yang terdiri atas tenaga kesehatan dari berbagai ilmu multidisplin,” lanjutnya.
Dengan melakukan pemantauan secara rutin maka intervensi nutrisi juga dapat dilakukan optimal. Orangtua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui intervensi nutrisi yang tepat untuk anak lahir prematur. Terkait berat badan, sambung Prof. Rinawati, yang terbaik adalah protein hewani. “Harus ada protein hewani seperti daging, telur, atau ikan.”
Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia meyakini akan pentingnya peran orangtua dalam intervensi nutrisi sejak dini pada anak lahir prematur untuk mengejar ketertinggalannya. “Adalah hak anak Indonesia untuk tumbuh berprestasi dan menjadi generasi maju, tidak terkecuali anak lahir prematur. Dan orangtua memiliki peran penting untuk mengontrol asupan nutrisi anak lahir prematur sejak dini, sehingga kebiasaan makan bergizi seimbang akan membuat anak lahir prematur tumbuh optimal,” ucapnya.
Oleh karena itu, Danone Indonesia menggelar program edukasi Bicara Gizi sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam membentuk generasi Indonesia yang berkualitas dan tumbuh menjadi generasi maju.
Pada kesempatan yang sama, Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi, Psikolog Anak dan Keluarga, menyarankan agar orang tua yang anaknya lahir prematur tidak perlu khawatir. Journal of America Medical Associaton atau JAMA mengungkapkan, hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, sekolah dasar, maupun menengah. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki bakat luar biasa yang tak disangka-sangka. “Anak prematur adalah anak yang istimewa, mereka bisa tumbuh kembang optimal dan berprestasi,” ujarnya.
Benazir Shahnaz Alqori yang akrab disapa Shahnaz merupakan contoh anak prematur yang memiliki banyak prestasi. Shahnaz lahir dengan berat 529 gram dengan usia kelahiran 25 minggu. Kini, ia duduk dikelas 9 dan memiliki segudang prestasi, mulai dari mengikuti balet selama delapan tahun hingga mengikuti National Science and Mathematics Olympic. “Insya Allah tanggal 19 November nanti akan mewakili sekolah untuk tampil di Manila Ochestra atas undangan Kedutaaan Besar Indonesia untuk Filipina,” kata orangtua Shahnaz, Desi Fatwa.