Categories: News Trend

Daya Beli FMCG VS Leisure & Lifestyle, Mana yang Paling Kuat?

Bagi para pelaku bisnis, industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) selalu menjadi tolok ukur atas kemampuan daya beli konsumen Indonesia. Mengapa? Lantaran, produk-produk FMCG adalah barang kebutuhan pokok rumah tangga yang memang selalu dikonsumsi setiap harinya.

Lantas, bagaimana daya beli konsumen Indonesia di tahun 2017 ini? Mari kita lihat kinerja industri FMCG di tahun 2017 ini. Menurut catatan Nielsen, pada tahun 2016-2017, pertumbuhan belanja FMCG di segmen atas (upper) mencapai 2%. Pertumbuhan itu tercatat lebih rendah jika dibandingkan tahun 2015-2016 yang mampu mencapai 13%.

Pada segmen menengah (middle), pertumbuhan belanja FMCG di 2016-2017, hanya mencapai 5%. Angka itu juga lebih rendah jika dibandingkan 2015-2016 yang mampu menyentuh 9%. Hal serupa terjadi juga pada segmen bawah (lower) yang cuma tumbuh 5% di 2016-2017. Padahal, di 2015-2016, pertumbuhan belanja FMCG di segmen bawah sudah mencapai 11%.

Lantas, di sektor mana yang mengalami penguatan daya beli? Masih menurut laporan Nielsen, daya beli yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah sektor food, education, leisure & lifestyle. Di 2016-2017, industri food di segmen upper, middle, dan lower masing-masing mengalami peningkatan 20%, 20%, dan 15%. Di industri Education, pertumbuhan mencapai 59% untuk segmen upper, 57% untuk segmen middle, dan 62% untuk segmen lower.

Yang paling menarik dicermati adalah pertumbuhan belanja di sektor leisure & lifestyle. Pada 2016-2017, di setiap segmennya tercatat mengalami pertumbuhan belanja yang sangat signifikan, yakni mencapai doule digit. Sementara, periode sebelumnya 2015-2016, pertumbuhan belanjanya hanya single digit.

Pada tahun 2016-2017, pertumbuhan belanjanya mencapai 25% untuk segmen upper. Padahal, di 2015-2016, pertumbuhannya hanya mencapai 3%. Di segmen middle, pertumbuhan signifikan juga terjadi, yakni mencapai 34%. Sedangkan, periode sebelumnya 2015-2016, pertumbuhan belanjanya hanya 1%.

Bagaimana dengan segmen low? Rupanya kelas bawah juga memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan liburan dan gaya hidup. Pada 2016-2017, pertumbuhan belanja di segmen bawah untuk kebutuhan leisure & lifestyle mencapai 24%. Padahal, pada periode sebelumnya 2015-2016, pertumbuhannya hanya mencapai 5%.

Dwi Wulandari

Recent Posts

Binus Graduate Program Luncurkan Program Magister Desain

MIX.co.id - BINUS Graduate Program resmi merilis Program Magister Desain demi menjawab dinamika pasar yang…

17 hours ago

Targetkan Pangsa Pasar 27%, Ini Strategi yang Dipersiapkan Allianz Syariah di 2024

MIX.co.id - Penetrasi pasar asuransi syariah di Indonesia masih tercatat rendah, yakni masih di bawah…

18 hours ago

Majukan Fintech P2P Lending, Rupiah Cepat Libatkan Peran Perempuan

MIX.co.id – Perempuan memiliki peran penting dalam industri fintech peer to peer (P2P) lending. Hal…

1 day ago

Q1 2024, Pendapatan Indosat Tumbuh 15,8%

MIX.co.id - Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 13.835 miliar, pada kuartal pertama…

1 day ago

“Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program 2024” Jangkau Pelajar hingga Papua

MIX.co.id - Tahun ini, Starbucks kembali menggelar "Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program" (SCYEP). Melalui program…

1 day ago

J&T Express akan Kembali Menggelar “J&T Connect Run 2024”

MIX.co.id - Tahun 2024 J&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global, kembali menggelar J&T Connect Run.…

2 days ago