MIX.co.id - Laporan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) menyebutkan bahwa sepanjang periode Januari 2022 hingga 13 September 2022 lalu, kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Republik Indonesia mencapai tercatat 94.617. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 34,6 persen dibandingkan tahun 2021, yaitu sebanyak 70.000 kasus kecelakaan. Kecelakaan lalu lintas itu diakibatkan oleh beberapa hal, yakni mayoritasnya atau 61% kecelakaan disebabkan faktor manusia atau human error.
Untuk menjawab fenomena itu, berbagai produsen otomotif merilis varian kendaraan terbarunya dengan dilengkapi berbagai fitur canggih demi mengurangi kesalahan manusia dalam kecelakaan lalu lintas. Tanpa terkecuali Mitsubishi Xforce Ultimate with Diamond Sense, yang merangkai sejumlah fitur keamanan unggulan untuk mengurangi resiko kecelakaan di jalan.
Fitur Diamond Sense telah terbukti mengurangi jumlah korban jiwa di jalan raya dengan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia. Fitur Diamond Sense pada Xforce ini dapat membantu pengemudi untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan lain, mengurangi risiko kecelakaan akibat pengemudi mengantuk atau microsleep, serta memperingatkan pengemudi dengan suara atau visual pada spidometer.
Setidaknya, ada tujuh fitur Diamond Sense yang dimiliki Mitsubishi Xforce. Pertama, Adaptive Cruise Control (ACC) with Low-Speed Follow. Fitur ini membantu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, bahkan pada kecepatan rendah. Kedua, Forward Collision Mitigation (FCM). Sistem ini mendeteksi potensi tabrakan dan secara otomatis mengerem untuk mengurangi risiko kecelakaan. Ketiga, Blind Spot Warning (BSW), yang mampu memperingatkan pengemudi tentang kendaraan yang berada di blind spot. Keempat, Rear Cross Traffic Alert (RCTA), yang mampu membantu mendeteksi lalu lintas di belakang saat memundurkan kendaraan. Kelima, Hill Start Assist (HSA), yang membantu mencegah mobil mundur saat berhenti di tanjakan. Keenam, Leading Car Departure Notification (LCDN), yang akan memberitahu pengemudi ketika kendaraan di depan mulai bergerak setelah berhenti. Ketujuh, Auto High Beam (AHB), yang secara otomatis mengatur lampu tinggi untuk meningkatkan visibilitas di malam hari.
Selain keberadaan rangkaian fitur Diamond Sense, secara reguler Mitsubishi Xforce juga sudah memiliki fitur keamanan lain seperti Drive Mode yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalan dan cuaca. Ada empat mode berkendara yang bisa diatur pengemudi, yaitu Normal, Wet, Gravel, dan Mud. Sesuai namanya, Normal untuk medan jalan yang umum, Wet untuk situasi hujan atau basah, Gravel untuk kondisi tanah atau kerikil, dan Mud untuk lumpur. Istimewanya, pilihan mode berkendara tersebut cukup diatur melalui tombol di sebelah tuas transmisi. Pilihan mode berkendaranya akan tampil pada layar di dasbor, sehingga memudahkan pengemudi memantaunya. Cara kerja fitur canggih tersebut juga melibatkan pengaturan mesin, transmisi, rem, dan power steering yang kemudian terintegrasi dengan kontrol traksi, kontrol stabilitas, dan Active Yaw Control (AYC).
Dituturkan Rifat Sungkar, Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia, baru-baru ini, di Jakarta, “Kenapa drive mode ini menarik, penjelasannya begini. Jadi, mau itu dari mode normal, wet, gravel, atau mud, ada beberapa variabel yang menjadi set up ketika permukaan jalannya berubah. Misalnya nih, kita taruh di normal mode nih di aspal, pas kita injak gas 50% di sana kebukanya 60%, jadi gas mobilnya kenceng, ya. Sementara kalau kita taruh di mode wet, di basah, kita injak 70% kebukanya 50%, karena mobilnya tahu bahwa kita tidak mau terpeleset dengan si pengemudi yang agresif. Jadi, ada variabel yang memang dikalibrasi di sana.”
Sementara itu, diungkapkan Tya, pengguna Mitsubishi Xforce Ultimate, asal Bogor, “Yang saya suka di Mitsubishi Xforce, adanya fitur drive mode dan AYC. Fitur ini membuat saya merasa aman saat berkendara, baik di siang hari maupun di malam hari, terutama ketika harus melintas di jalanan berkerikil, becek, atau di saat hujan lebat. Nyetir jadi makin percaya diri.”
Fitur keamanan Mitsubishi Xforce lainnya adalah Active Yaw Control yang berguna untuk mengontrol mobil agar lebih mudah dikendalikan pada berbagai permukaan jalan. Cara kerjanya dengan membatasi perputaran roda melalui kombinasi berbagai sensor.
AYC ini bekerja dengan menggabungkan data dari ABS, throttle sensor, putaran mesin dan juga sudut setir. Pada Mitsubishi Xforce fitur ini akan bekerja saat pengemudi memakai mode berkendara selain Normal dan Mud. Misalkan pada mode Wet, AYC akan mengatur perputaran roda dengan membatasi respons throttle dan mengaktifkan Traction Control agar mobil lebih bisa dikendalikan di jalanan basah.
Respons AYC yang sama juga terasa pada mode Gravel, namun setir akan terasa lebih berat. Tujuannya agar pengemudi tidak mudah membelokkan setir di permukaan jalan berpasir sehingga mobil tetap dalam kendali. Pada mode Mud, Fitur AYC tidak aktif karena pada mode ini membatasi kecepatan hanya di 10 km/jam.
“AYC ini bertanggung jawab untuk menselaraskan putaran roda kiri dan roda kanan. Jadi, AYC itu bukan cuma gimmick, tapi karena di system works, dan itu salah satu fitur keamanan yang membuat a normal driver assisted by a professional system,” pungkas Rifat.