Di Surabaya, Sektor Apartemen Lebih Bergairah Dibandingkan Hotel

Colliers International kembali mengumumkan hasil riset tentang laporan market property kota Surabaya – kota pembangunan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta – sepanjang tahun 2014 pada Selasa (13/1).

apartemen di surabaya

Laporan menyebutkan bahwa pembangunan sektor perkantoran di Surabaya pada semester kedua ini hanya bertumbuh kurang dari 5% per tahun. Padahal dalam kurun sepuluh tahun terakhir, sektor tersebut mampu bertumbuh rata-rata 8.000 m² per tahun.

Pembangunan perkantoran yang tertunda di proyeksikan akan menumpuk pada tahun 2015, sehingga menjadikan persaingan penyewaan kantor semakin ketat. Pembangunan sektor perkantoran diprediksi akan terus meningkat setelah tahun 2014 di semua daerah terutama Surabaya Pusat, diikuti oleh Timur, Selatan, dan Barat.

Sementara untuk sektor apartemen, semester kedua tahun 2014 pertumbuhannya meningkat 10,8%. Berbeda dengan sektor perkantoran yang mendominasi di Surabaya Tengah, sektor apartemen menjamur di Surabaya Barat (44%) dan Timur (44%) diikuti oleh Selatan (8%), dan Pusat (4%).

Developer disebut-sebut gencar promosi apartemen sehingga mampu mendatangkan pembeli, baik penduduk Surabaya maupun luar kota. Di Surabaya, apartemen memang merupakan opsi untuk tempat tinggal ataupun investasi terutama di Surabaya Barat, lantaran berdekatan dengan pusat sosialita, sekolah internasional, maupun kampus.

Pembangunan sektor hotel pun mengalami pertumbuhan hingga menghasilkan kamar sebanyak 7.865 sepanjang tahun 2014 ini. Ada lima hotel berbintang tiga yang mulai beroperasi di tahun lalu, yaitu G Suites Hotel, Zoom Smart Hotel Jemursari, Ibis Basuki Rahmat, Crown Prince, dan Quest Hotel serta satu hotel berbintang 5 yaitu Pullman. Sayangnya, tingkat occupancy hotel tidak sebanding dengan pertumbuhannya.

“Ada penurunan occupancy. Instruksi menteri PAN membatasi kegiatan meeting di hotel berdampak pada kinerja hotel. Padahal, selama ini 60% income drive hotel di Surabaya berasal dari pemerintah. 2015 is very big challenge,” papar Ferry Salanto, Associate Director Colliers International.

Kendati demikian, menurut hasil laporan, rate hotel tidak mengalami penurunan. “Di sektor hotel, menurunkan harga sama saja dengan menurunkan image,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)