Di Tengah Gelombang K-Wave, Industri Kosmetik Indonesia Harus Menonjolkan Kearifan Lokal 

MIX.co.id - Korea masih menjadi kiblat bagi Masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari Korean Wave (K-Wafe) seperti K-Drama (sinetron), K-Pop (musik), dan paling anyar K-Beauty (kecantikan). Dinilai Wahab Afwan, praktisi dan peneliti budaya dan komunikasi (cultural studies), yang juga mahasiswa doktoral ilmu komunikasi di Universitas Padjadjaran, demam Korea harus disikapi dengan kritis.

Menurut Afwan, yang dimaksud K-Beauty adalah ketika cantik dan ganteng orientasinya ingin meniru karakter kecantikan dan kegantengan artis-artis Korea, yang biasanya berpenampilan wajah glowing, putih, dan kurus. Dengan demikian, industri kosmetik pun, baik itu produk-produknya maupun materi komunikasinya, acuannya kini mengarah ke K-Pop. Padahal, menurutnya, Indonesia berbeda. “Produk-produk kosmetik ala K-Beauty lebih cocok untuk masyarakat sub-tropical seperti Korea dan Jepang, sementara kita hidup dan berbudaya dalam alam tropical paradise,” katanya.

Lebih jauh ia menegaskan, industri kosmetik lokal dan nasional jangan sampai hanya mengejar tren atau hanya mengejar kepentingan profit semata. Tetapi, juga perlu memikirkan kearifan lokal atau konten lokal, seperti jamu-jamuan yang juga cocok untuk kecantikan orang Indonesia.

Kritik Afwan itu didukung hasil penelitiannya tentang tren industri kosmetik di Indonesia saat ini, yang berkecenderungan lebih berorientasi pada jualan K-Beauty daripada produk dan potensi nasional. Padahal pasar kosmetik Indonesia merupakan pasar industri kecantikan terbesar di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan yang terus berkelanjutan, kelas menengah yang terus meningkat pesat, populasi perkotaan yang terus berkembang, dan kesadaran kecantikan yang meningkat. Tak heran, jika banyak yang menjadikan Indonesia sebagai sasaran penting dalam pemasaran kosmetik global, termasuk K-Beauty.

Tidak hanya produk kosmetik. Diungkapkan Afwan, bintang iklan pada produk kosmetik lokal pun, kini banyak yang mengambil artis dari Korea. Sebut saja, Something, merek skincare lokal ini berkolaborasi dengan artis Korea, Han So Hee, yang dikenal luas melalui perannya dalam drama Korea, The World of The Married. Ada juga Everwhite, yang menggaet Kim Sean Ho, artis Korea yang populer lewat perannya dalam serial Start-up. Selanjutnya, ada Y.O.U Beauty, yang menggaet Kim Soo Hyun, salah satu aktor populer Korea, sebagai duta mereknya.

Azarine, yang juga merek lokal, berkolaborasi dengan Lee Min-Ho, aktor Korea yang terkenal dalam berbagai sinetron seperti Boys Over Flower dan The King: Eternal Monarch. Ada juga MsGlow, skincare Indonesia yang berkolaborasi dengan Cha Eun Woo, anggota grup vokal Astro dan aktor dalam drama True Beauty. Begitu juga dengan White Lab, menggaet Sehun, anggota grup vocal EXO sebagai duta merek. Selain itu, ada juga Scarlett, yang bekerja sama dengan Song Joong-ki, aktor Korea terkenal melalui drama Descendent of The Sun, dan kelompok musik Twice yang populer. Lalu, Avoski, brand lokal yang menggaet Park Hyung Sik, aktor Korea yang terkenal melalui perannya dalam drama Strong Girl Bong-soon.

Pemilihan para selebriti Korea oleh brand-brand kosmetik lokal Indonesia untuk memasarkan berbagai produknya ini, menurut Afwan, menunjukkan betapa besarnya pengaruh K-Wave di Indonesia saat ini, khususnya di bidang industri kecantikan dan gaya hidup. “Padahal, artis-artis dan selebriti nasional kita sendiri, sebenarnya juga tidak kalah menarik jika dibandingkan para selebriti K-Pop. Selain itu, pemilihan para artis Indonesia sendiri sebagai bintang iklan dan brand ambassador produk kosmetik, juga akan menguatkan karakter nasional,” tandasnya.

Menurut Afwan, idealnya, pada 2045 mendatang, saat Indonesia menjadi negara besar dan maju nanti, Indonesia tetap berkarakter budaya lokal yang kuat. “Jangan seperti Singapura, yang maju tapi karakter budayanya engga jelas. Idealnya seperti Jepang, maju dan berkarakter. Saat Indonesia menjadi negara maju nanti, selain dihuni manusia Indonesia yang cerdas dan memiliki intelektualitas tinggi, juga sekaligus memiliki kepribadian dan wawasan ke-Indonesian berkarakter lokal kuat,” sarannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)