Dicoding Rilis Peta Jalan Talenta Informatika Menuju Indonesia Emas

MIX.co.id - Perusahaan edukasi teknologi di Indonesia, Dicoding, menggelar "Dicoding Connect 2025: Indonesia’s Tech Education Outlook", pada hari ini (20/2), di Jakarta. Objektif dari program tersebut adalah untuk memperluas dampak positif dari program pendidikan teknologi di Indonesia, serta menguatkan kolaborasi antara para pemangku kepentingan di bidang pengembangan talenta informatika Indonesia.

Pada kesempatan itu, Dicoding juga memperkenalkan riset bertajuk Peta Jalan Talenta Informatika: Menuju Indonesia Emas 2045, yang membahas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membangun talenta informatika berkualitas di Indonesia. Sejatinya, hasil riset tersebut untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Selain itu, pemerintah juga menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan GDP $9,8 triliun.

Dituturkan Chief Executive Officer Dicoding Narenda Wicaksono, pada hari ini (20/2), di Jakarta, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 tersebut, dibutuhkan 23 juta talenta informatika yang berkualitas. "Guna merealisasikannya, kita perlu memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan masif, memastikan kapasitas pendidikan informatika yang memadai dan scalable, serta menyelenggarakan program pelatihan IT yang berkualitas," ucapnya.

Menariknya, hampir separuh talenta informatika saat ini menyadari bahwa kesuksesan mereka tidak hanya bergantung pada pendidikan formal, melainkan juga pada pelatihan informal dan pengalaman praktik. "Oleh karena itu, peran serta dan kolaborasi antara pemerintah, industri, universitas, sekolah, serta lembaga pengembangan talenta informatika seperti Dicoding adalah kunci untuk melahirkan 23 juta talenta informatika yang berkualitas ini,” ia meyakini.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar mengimbuhkan, "Kita semua punya peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk maju, kita harus relevan di mata dunia, sehingga mereka melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai produsen. Transformasi digital akan terus berkembang, suka atau tidak. Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi berikutnya. Diperlukan kolaborasi dalam membina talenta Indonesia. Mari kita berkolaborasi, dan saya harap setelah acara ini akan lahir kerja sama konkret yang bisa kita jalankan bersama. Komitmen saya hari ini ingin mengajak kita semua, bersama-sama membangun talenta Indonesia dan melangkah menuju Indonesia Emas."

Melalui riset yang sama, Dicoding juga memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah, antara lain perlunya memperluas landasan kebijakan yang menumbuhsuburkan upaya pengembangan talenta informatika, seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Di samping itu, sekolah dan universitas juga perlu untuk memberi rekognisi akademis pada keterlibatan siswa didik dalam program pengembangan talenta informatika yang memiliki reputasi dan diselenggarakan oleh industri. Selain itu, lembaga pendidikan juga perlu untuk proaktif dalam merealisasikan kerja sama dengan industri.

Di sisi lain, industri sebagai pengguna tenaga kerja harus berinvestasi dalam pelatihan keterampilan yang relevan dan mengakui sertifikasi non-formal. Selain itu, industri dapat pula mempercepat akselerasi talenta digital dengan mendukung skema pembiayaan dan ekosistem pembelajaran yang inklusif, di mana peserta dari banyak kalangan dapat memetik manfaat dari program-program ini.

Dengan mengadopsi strategi ini, Indonesia dapat memastikan ketersediaan talenta informatika yang mumpuni dan berdaya saing global, mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, serta memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi teknologi di kawasan Asia Pasifik.

Pada kesempatan yang sama, Muriel, Country Marketing Manager Google Indonesia, juga menegaskan komitmen mereka untuk mendukung kolaborasi dalam mengembangkan talenta informatika berkualitas. “Sejauh ini, hasil kolaborasi tahunan lintas pemangku kepentingan seperti Bangkit, telah berhasil mencetak lebih dari 20.000 talenta informatika. Kami percaya bahwa dengan akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas, talenta muda Indonesia dapat berkembang dan memberikan dampak nyata bagi ekosistem teknologi nasional."

Salah satu kisah sukses talenta informatika datang dari seorang pemuda asal Serang, Andi Wijaya, yang turut hadir pada acara ini. Andi mulai belajar mengembangkan aplikasi Android melalui program Indonesia Android Kejar dari Google. Program ini mengenalkannya pada Dicoding melalui Learning Path Android. Saat ini, dia bekerja di Accenture sebagai Business Architecture Specialist, dengan peran utama sebagai Android Lead.

“Belajar di Dicoding membuka banyak peluang bagi saya, tidak hanya di bidang IT, tetapi juga beasiswa, pelatihan kepemimpinan, dan magang ke luar negeri. Pengalaman tersebut membentuk hard skills, soft skills, serta karakter saya, yang menjadi bekal berharga dalam menghadapi peluang di dunia profesional,” pungkas Andi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)