MIX.co.id – Pengusaha muda sekaligus content creator Raymond Chin mengajak semua kalangan, mulai dari produsen, konsumen, jajaran pemerintah, serta para pelaku bisnis sektor manufaktur, e-commerce dan sektor lainnya untuk mendukung produk lokal melalui gerakan Revolusi Lokal.
Gerakan Revolusi Lokal diluncurkan bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November yang bertujuan untuk membangkitkan industri lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri sehingga bisa bersaing dengan merek global.
Menurut Raymond, Indonesia adalah negara yang besar dengan potensi sumber daya yang melimpah. Dibutuhkan kesadaran untuk memahami bahwa potensi ekonomi Indonesia sedang bertumbuh, namun perkembangannya lebih dimanfaatkan asing.
Diakui, selama ini masyarakat Indonesia disuguhkan “ilusi kesejahteraan”. Indonesia sebagai negara keempat dengan populasi terbesar di dunia di mana 69,3 persen dari total populasi tergolong usia produktif, tentunya potensi ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkat jadi negara maju dalam 10 tahun ke depan.
Namun, realitanya terjadi gap antara nilai Produk Nasional Bruto (PNB) dan Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut data World Bank, nilai selisih PNB dan PDB Indonesia tahun lalu mencapai minus USD 36,27 miliar dengan tren yang selama ini menurun.
“Untuk itulah, Revolusi Lokal hadir untuk menjadi wadah pemersatu setiap usaha dan brand lokal agar dapat maju bergotong royong, mendapatkan keuntungan, dan akhirnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Raymond dalam keterangan pers, Sabtu (11/11), di Jakarta.
Gerakan Revolusi Lokal bertujuan untuk membangkitkan industri lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri sehingga bisa bersaing dengan merek global.
Gerakan ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November dan didukung oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, Founder Nama Beauty sekaligus Duta Revolusi Lokal aktris Luna Maya, entrepreneur dan content creator Jehian Sijabat, serta Founder dan CEO SmesHub Lutpi Ginanjar.
Tak ketinggalan, sejumlah startup lokal menyatakan antusias mendukung Revolusi Lokal. Salah satunya Haus!, sebuah perusahaan rintisan di bidang F&B yang telah berdiri sejak tahun 2018 lalu.
Co-founder dan CEO Haus, Gufron Syarif menjelaskan, Haus! antusias untuk terlibat dalam gerakan ini karena merasa memiliki misi yang sama. Sudah sepantasnya bahwa brand lokal harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Bermula dari sebuah store kecil di bilangan Jakarta Barat, Haus! berkembang pesat. Bahkan saat ini jumlah outletnya mencapai lebih dari 220 store yang tersebar di 18 kota di Indonesia dengan pencapaian penjualan sebanyak 19 juta cups di seluruh store selama 2022. Termasuk program Haus! yang terbaru, yakni Haus Keliling (Huling), sebuah layanan gerai minuman keliling bermodalkan sepeda listrik (e-bike).
"Harus diakui, bukan perkara mudah bagi produk lokal...