Diikuti 13 Negara, 210 Eksibitor Ramaikan Pameran "LabIndonesia 2018"

Pasar alat kesehatan di Indonesia tiap tahunnya mencapai 12%. Sementara itu, di tahun 2018 ini, nilai bisnis alkes diperkirakan tembus Rp 20 triliun, dimana 90%-nya masih dipasok oleh produk alkes impor. Lantaran, untuk alkes, Indonesia hanya mampu menguasai alkes berbasis teknologi rendah dan menengah. Saah satu alkes yang nilai bisnisnya sangat tinggi adalah peralatan laboratorium. Terbukti, nilai impor peralatan labotarium di Indonesia mencapai US$ 305 juta di tahun 2017.

Tak heran, jika pameran alkes seperti "LabIndonesia" senantiasa diminati oleh para eksibitor maupun visitor. Tahun 2018, pameran yang diselenggarakan oleh PT ITE Exhibitions Indonesia bersama ECMI ITE Asia Sdn Bhd itu kembali diselenggarakan selama tiga hari (4-6 April) di JCC Senayan, Jakarta.

Pameran LabIndonesia 2018 diikuti oleh lebih dari 210 eksibitor dari 13 negara. Di antaranya dari Indonesia, Australia, Cina, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Thailand. "Jumlah eksibitor asal luar negeri ini mencapai 43% dari jumlah keseluruhan peserta. Mereka akan menempati 4 paviliun Negara yakni Cina, Jerman, Korea, dan Singapura," papar Juanita Soerakoesoemah, Managing Director PT ITE Exhibitions Indonesia, pada pembukaan pameran LabIndonesia 2018 hari ini (4/4) di Jakarta.

Ia menambahkan, pada perhelatan kelima yang jatuh di tahun ini terjadi peningkatan 18% jumlah peserta pameran (eksibitor) dan lebih dari 20% peningkatan ruang pameran dibandingkan dengan pelaksanaan sebelumnya. Sebagian besar merek peralatan laboratorium yang terkenal, serta produsen dan distributor peralatan dan layanan terbesar di Indonesia akan hadir di LabIndonesia 2018.

“LabIndonesia adalah pameran lab terbesar di Asia Tenggara. Penting bagi pemain lokal dan internasional untuk berada di acara ini demi kelangsungan bisnis mereka. Kami menargetkan 11.000 pengunjung dalam pameran tahun ini,” patok Juanita.

Ia pun mempredikasi tren Industri 4.0 akan masuk dalam industri laboratorium Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. "Konsep Industri 4.0 yang memanfaatkan perkembangan internet dan digitalisasi menjadi kunci yang akan mendisrupsi banyak aktivitas ekonomi yang ada saat ini. Oleh karena itu, penting bagi pelaku industri di Indonesia untuk merespon isu strategis sedini mungkin dengan menerapkan peralatan dengan teknologi terkini, yang semuanya itu dapat di temukan di LabIndonesia 2018,” yakinnya.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa selain memamerkan peralatan laboratorium, LabIndonesia 2018 juga akan menjadi tuan rumah bagi 100 seminar yang menghadirkan para pakar industri dan 15 workshop yang digelar oleh asosiasi-asosiasi terkait. Termasuk, akan digelar juga "The 14th Asian Conference on Analytical Sciences" (ASIANALYSIS XIV).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)