MIX.co.id - Bersamaan dengan peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa, awal Oktober ini, STIH Adhyaksa juga menyambut mahasiswa barunya. Peresmian dilakukan oleh Jaksa Agung Republik Indonesia, Prof. DR. ST. Burhanuddin, SH., MM., MH, yang juga Pendiri STIH Adhyaksa.
“Hari ini (3 Oktober) kita telah meresmikan STIH Adhyaksa dan diharapkan setelah ini menjadi tonggak perubahan atas hukum yang ada di Indonesia,” kata Prof. Burhanuddin.
STIH Adhyaksa merupakan sekolah tinggi hukum yang didirikan oleh Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa, sejak 26 Januari 2022 lalu. STIH ini juga sudah terakreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Lebih jauh Burhanuddin menegaskan, STIH Adhyaksa didirikan sebagai bentuk dedikasi keluarga besar Yayasan Adhyaksa yang ingin ikut serta meningkatkan mutu pendidikan dan membangun perabadan di Indonesia melalui ilmu hukum.
"Para mahasiswa STIH Adhyaksa akan selalu dibekali dan ditanamkan tentang pentingnya menggunakan hati nurani dalam penegakan hukum. Saya memandang hati nurani sebagai suatu badan keadilan yang keputusannya tidak dapat dibanding. Hati nurani adalah suara abadi kebenaran dan keadilan, yang tidak dapat dibungkam apapun," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berpesan untuk para mahasiswa baru STIH Adhyaksa agar mereka dapat berhukum secara adil dengan sandaran hati nurani, yaitu dengan mulai mempelajari hukum, dengan tidak hanya menggunakan akal pikiran. Melainkan, juga harus menggunakan pendekatan perasaan batin yang ada di dalam lubuk hati.
Dalam proses pembelajarannya, lanjutnya, STIH Adhyaksa didukung oleh para dosen dan pengajar yang merupakan praktisi di bidang hukum yang berintegrasi dan profesional. Selain itu, juga didukung para dosen kehormatan dari kalangan kejaksaan yang merupakan para praktisi di bidang hukum.
Dengan demikian, para mahasiswa akan bisa mempelajari teori dan praktik secara mendalam, baik ilmu hukum maupun bidang praktisi hukum serta dapat berpraktik secara langsung penegakkan hukum di kejaksaan.
“Para pengajar di sini 50 persen di antaranya merupakan praktisi dan 50 persen akademisi. Artinya, ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Pak Nadiem Makariem (Mendikbudristek) yang menginginkan adanya kampus merdeka,” ucapnya.
Sementara itu, Maya Miranda Ambarsari, S.H., M.I.B sebagai salah satu Pendiri dan Anggota Dewan Pembina Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa menambahkan, STIH Adhyaksa juga turut berupaya menciptakan dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi praktisi hukum yang andal dan dibekali sarana dan prasarana yang lengkap. Selain itu, juga didukung kemampuan dan penguasaaan digital dan ilmu entrepreneurship.
“Hukum itu adalah sesuatu yang berkembang, kita mengharapkan adanya inovasi-inovasi baru dari para mahasiswa. Tentunya kita juga mengharapkan para mahasiswa bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, sehingga mampu memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia,” tandad Maya.
Dalam tahun ajaran 2022/2023, STIH Adhyaksa telah menerima sebanyak 60 mahasiswa baru. Jumlah tersebut akan terus bertambah. Mahasiwa yang diterima sudah melalui seleksi ketat dan sejumlah tes, bahkan beberapa di antaranya telah mendapatkan beasiswa kuliah dari yayasan.