MIX.co.id – Aktor-aktor utama di sektor pembangunan Indonesia menyuarakan dukungannya untuk implementasi Kampala Principles dalam meningkatkan efektivitas keterlibatan sektor swasta di kerja sama pembangunan.
Hal itu dibahas dalam diskusi virtual berjudul “Kampala Principles di Indonesia” pada Rabu (9/3) yang diadakan oleh Business Call to Action UNDP dan Global Partnership for Effective Development Cooperation (GPEDC), bekerja sama dengan Pemerintah Jerman dan UNDP Indonesia.
Dalam kata sambutannya, Norimasa Shimomura, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, menekankan pentingnya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan peran vital sektor swasta dalam pencapaian tujuan tersebut.
“Walaupun SDGs tidak dapat dicapai tanpa kontribusi aktif dari sektor swasta, begitu pula sebaliknya, sektor swasta tidak dapat meneruskan praktik bisnisnya tanpa SDGs, di mana SDGs dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk bisnis yang berkelanjutan,” ucap Norimasa.
Uta Bölhoff, Wakil Direktur Jenderal Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, memperkenalkan Kampala Principles – seperangkat lima prinsip untuk meningkatkan dan menciptakan kerja sama pembangunan dengan sektor swasta yang efektif di tingkat negara. Kampala Principles disahkan oleh komite pengarah GPEDC di Kampala, Uganda, pada Maret 2019.
Pemerintah Indonesia mendukung keterlibatan sektor swasta dalam kerja sama pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), seperti disampaikan Priyanto Rohmatullah, Koordinator Kerja Sama Pembangunan Global di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Menurut Maria Dian Nurani, Ketua Komite Sosial Ekonomi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), penting mengikutsertakan beragam pemangku kepentingan dalam mengatasi tantangan SDGs di Indonesia.
“Seluruh pemangku kepentingan dapat berkontribusi – baik dalam keuangan, kompetensi, maupun ilmu. Seluruh pemangku kepentingan memiliki kepentingan, motivasi, kompetensi, dan sumber daya yang berbeda, tetapi kita semua mengatasi permasalahan yang sama. Kita memiliki tanggung jawab yang sama tetapi peran yang berbeda,” kata Nurani.
“Kita memiliki 3P – people, planet, prosperity. Dengan adanya SDGs, sekarang kita beranjak ke 5Ps – people, planet, prosperity, peace and partnership” timpal Yaya W. Junardy, Presiden Indonesia Global Compact Network (IGCN).
Hasil diskusi akan digunakan untuk perancangan toolkit Kampala Principles, yang sedang dalam penyusunan oleh Working Group Private Sector Engagement (PSE) dari GPEDC, yang dipimpin oleh Pemerintah Jerman. ()