Perusahaan konsultan branding DM ID Group kembali berkolaborasi dengan Rumah Zakat, lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah dan dana sosial lain. Kolaborasi yang mengusung konsep berbagi motivasi melalui metode pelatihan (coaching) branding kepada para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ini memasuki tahun ke dua.
Evaluasi terhadap program kolaborasi tahun 2016 lalu menunjukkan hasil menggembirakan. Terbukti dari pelaku UKM yang semula tidak tahu arti penting brand bagi produk, bagaimana cara mem-branding produk, mengemasnya hingga mendistribusikannya, akhirnya jadi mengerti dan menerapkannya dalam kegiatan bisnisnya melalui program coaching branding.
Mengacu pada evaluasi positif dalam kolaborasi tahun lalu, DM ID Group melanjutka program kolaborasi untuk membantu memberdayakan UKM binaan Rumah Zakat agar mampu mengembangkan usaha dan jangkauan pasarnya.
“Para start up atau pelaku UKM ibarat bayi yang baru lahir, maka perlu dijaga dan dibina agar mereka dapat tumbuh besar. Ini baru beginning. Kami akan terus membina mereka melalui program coaching branding agar usahanya semakin berkembang,” ujar Presiden Co-Founder DM ID Group Daniel Surya.
Daniel menambahkan, pihaknya akan fokus membantu memberdayakan UMKM binaan rumah Zakat melalui berbagai edukasi branding. Kolaborasi ini memiliki tujuan mulia dan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya kepada para pelaku UKM agar dapat mampu berdaya saing, tapi juga perekonomian di Indonesia secara luas.
Sementara CEO Rumah Zakat, Nur Efendi menjelaskan pemberdayaan UKM termasuk dalam program Senyum Mandiri (Pemberdayaan ekonomi). Selain itu, ada program permberdayaan lainnya yang direalisasikan dalam pilar Senyum Juara (pendidikan), Senyum Sehat (kesehatan) dan Senyum Lestari (inisiatif kelestarian lingkungan).
Kolaborasi dengan DM ID Group mampu membantu brand development Rumah Zakat menjadi lebih baik. Tahun lalu misalnya, sebanyak 800 UKM binaan mampu mengembangkan usahanya berkat program coaching branding dari DM ID. Bahkan, beberapa produk UKM mampu menembus retail modern Hipermart. Termasuk pula yang sukses melakukan inovasi produk, yaki membuat keripik dari durian sebagaimana dilakukan UKM dari Medan, Sumatera Utara.
Sebagain besar UKM binaan, diakuinya, tinggal di pedesaan dan kebanyakan pula berusaha di kategori kuliner. Strategi branding dan promosi para UKM menggunakan sosial media Facebook karena murah. “Tahun ini kami targetkan 5.000 UKM binaan kami mendapat program coaching branding sehingga usahanya semakin berkembang,” tandas nur Efendi. (W Setiawan)