Demi berpartisipasi di ajang balapan dunia, Reli Dakar 2018 (dulunya dikenal dengan Paris Dakar), Universitas Budi Luhur memutuskan untuk berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya serta tim Fin Komodo. Sinergi tersebut mematok objektif untuk menjadi yang pertama di Indonesia dalam membangun mobil listrik karya anak bangsa, khususnya sesuai dengan kebutuhan Reli Dakar.
Dikatakan Sujono, Dekan Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur sebagai pimpinan proyek mobil listrik BLITS--nama mobil listrik hasil sinergi dari ketiga institusi tersebut--mengatakan bahwa BLITS akan dibangun dengan spesifikasi penggerak roda belakang yang menggunakan motor listrik berkekuatan 100 HP, 6000 rpm.
"Sebagai penyimpan energi listriknya, digunakan battery dengan kapasitas 75 kWh. Sebagai sumber energi listrik, digunakan baterai yang mampu memasok kebutuhan listrik untuk jarak tempuh mobil sampai dengan 200 km untuk satu kali pengisian baterai," kata Sujono.
Ditambahkan Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Didik Sulistyanto, "Mobil listrik BLITS pertama di Indonesia hasil riset ITS dan Universitas Budi Luhur yang akan diikutkan dalam Lomba Rally Paris Dakkar 2018. Ini yang pertama dari Indonesia yang akan meningkatkan Daya Saing Bangsa dan Kompetisi tingkat Internasional dengan produk made in Indonesia."
Sementara itu, menurut Kasih Hanggoro, MBA selaku Ketua Pengurus Yayasan Budi Luhur Cakti yang juga pernah mewakili Indonesia dalam Reli Dakar tahun 2010 dan 2011 dan akan mewakili Indonesia kembali di tahun 2018 nanti, Universitas Budi Luhur men-support penuh proyek kerja sama mobil listrik ini. "Kami berharap ini akan menjadi wadah untuk transfer knowledge dari kedua belah pihak, baik Universitas Budi Luhur maupun Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Tentunya, lewat sinergi ini, Universitas Budi Luhur akan semakin dikenal masyarakat luas, baik di Indonesia maupun dunia umumnya," ucapnya.