Dua Tim dari DAN Indonesia akan Bertanding di "Young Spikes Asia 2019"

Dua tim yang akan mewakili Indonesia di ajang "Young Spikes Asia 2019" telah terpilih. Kedua tim tersebut mampu menyisihkan 80 tim yang mengikuti kompetisi "Young Spikes Indonesia 2019", yang baru saja digelar pada 6 September lalu. Kedua tim itu adalah Juan Ferdinand dan Margaretha Regine Anjanette dari Dentsu X Indonesia sebagai pemenang kategori Digital serta Firtiza Octalia Eddy dan Emely Florentyna dari Isobar Indonesia sebagai pemenang di kategori Integrated.

Kedua tim tersebut diharapkan akan mampu menjadi pemenang "Young Spikes Asia 2019" yang akan digelar di Singapura pada 25-27 September 2019. Mengingat, sejak 2014, Indonesia belum pernah memenangkan kembali ajang kompetisi kreatif bergengsi tersebut.

Diakui Wisnu Satya Putra, pemenang Gold Young Spikes 2014 di Asia Pasifik, mengatakan, tantanga terbesar mengikuti kompetisi adalah mental. "Menghadapi para juri asing yang berbahasa Inggris kerapkali membuat peserta dari Indonesia tidak percaya diri. Padahal, dari sisi konsep, Indonesia tak kalah dengan negara Asia lainnya. Dan, pesaing terbesar Indonesia biasanya Singapura, Korea, Jepang, Thailand, Filipina, dan Australia," ceritanya.

Guna mempersiapkan mental, diakui CEO Dentsu Aegis Network (DAN) Indonesia Maya Watono, jelang "Young Spikes Asia 2019", kedua tim akan diberi pembekalan untuk mempersiapka mental mereka dalam menghadapi kompetisi maupun menghadapi para juri. "Pengalaman saya saat bidding untuk mendapatkan hak penyelenggaraan AdAsia di Bali adalah pentingnya persiapan mental. Tim harus trust pada kemampuan diri sendiri," tandas Maya, pada akhir September ini (23/9), di Jakarta.

Ditambahkan Wisnu, persiapan lainnya adalah mereka akan menghadapi klien setiap harinya. "Mereka juga akan mengikuti Creative Drill, dimana mereka diminta untuk membuat ide dalam satu jam. Sebab, pada kompetisi nanti di ajang Young Spikes Asia 2019, usai menerima brief, mereka ditantang untuk membuat ide dalam kurun waktu 24 jam," ucapnya.

Di kategori digital, Juan Ferdinand dan Margaretha Regine Anjanette dari Dentsu X Indonesia hadir dengan ide #JajaninAnakSD. Melalui kampanye tersebut, mereka mengajak masyarakat untuk membelikan sesuatu pada anak SD melalui jasa online food. Namun meski menggunakan jasa online food, hal yang dijual nantinya bukanlah makanan, melainkan material konstruksi yang dihargai hanya Rp 1.000 per barang. Setiap transaksi yang dilakukan digunakan untuk membangun sekolah-sekolah yang membutuhkan. Dengan eksekusi yang unik, kampanye sosial ini diharapkan mampu menciptakan animo di kalangan foodies, serta dapat meningkatkan donasi, karena ketika hal ini menjadi tren di tengah masyarakat, nantinya isu ini mampu menarik perhatian pemerintah.

Untuk kategori integrated, Firtiza Octalia Eddy dan Emely Florentyna hadir dengan ide #SekolahAman Express, yakni memanfaatkan sesuatu yang tidak mungkin luput dari proses belanja online, yaitu memilih jasa pelayanan kurir. Orang-orang yang sudah dapat mendapatkan layanan tercepat atau express dapat menambahkan Rp 5.000, yang nantinya akan didonasikan pada #SekolahAman.

Tidak hanya itu, untuk dapat membuat publik sadar akan isu #SekolahAman dan untuk memperoleh donasi yang lebih banyak, akan ada infografik serta QR code yang akan dicantumkan pada kemasan paket, dan juga pada kendaraan kurir tersebut. Dengan memampukan masyarakat untuk medapatkan segalanya secara express, harapan dari kampanye ini ialah agar donasi yang diperoleh dapat memperbaiki sekolah-sekolah tersebut secara express pula.

“Keikutsertaan wakil-wakil Indonesia dalam ajang Young Spikes Asia menjadi sangat strategis, di tengah perubahan yang cepat dan luas di industri komunikasi pemasaran di Indonesia dan Asia. Saya percaya dan optimis, talent-talent muda kita telah siap dengan segala dinamik lanscape baru, siap dengan kompetisi baru dan siap berperan dalam perubahan ke depan,” kata Janoe Arijanto, Ketua P3I Pusat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)