MIX.co.id - Menurut catatan Grab dan OVO, dalam satu tahun terakhir, ada lebih dari 500 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) baru yang telah bergabung ke dalam platform Grab dan OVO. Hal itu berdampak pada terciptanya 1 juta lapangan kerja baru.
Oleh karena itu, sebagai wujud apresiasi atas capaian dan kontribusi penting para pelaku UMKM tersebut, Grab dan OVO menggelar program “Hajatan UMKM 2023”. Program yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Repubiik Indonesia Itu digelar pada hari ini (6/8), di Fresh Market Bintaro, Tangerang Selatan, atau jelang Hari UMKM Nasional.
Melalui Hajatan UMKM 2023, Grab memberikan kesempatan bagi puluhan pelaku UMKM dari berbagai kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan untuk mempromosikan produk unggulan mereka. Selain bazar dan pameran produk unggulan UMKM, pengunjung Hajatan UMKM 2023 dihibur dengan pertunjukan seni, area permainan keluarga, dan sesi olahraga bersama.
Dituturkan Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, pada program Hajatan UMKM 2023 di Fresh Market Bintaro, Tangerang Selatan, hari ini (6/8), "Grab dan OVO #PercayaUMKM Indonesia dan terus mendukung pemerintah untuk mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024 mendatang. Berbagai inisiatif akan terus dilanjutkan untuk memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan usaha, seperti program pelatihan digital di aplikasi GrabMerchant, dan portal informasi satu pintu melalui akun Instagram @GrabMerchantID."
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki menyambut baik inisiatif Grab dan OVO yang terus mendukung dan memfasilitasi UMKM untuk melakukan transformasi digital. Menurut data Kemenkop UKM RI, ada sekitar 22 juta lebih UMKM yang sudah onboarding dan pada 2023 akan ditargetkan ada 24 juta UMKM yang masuk ekosistem digital.
“UMKM memiliki posisi dan peran strategis dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61% dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%,” ucap Teten, yang tampak antusias mengikuti sesi makan kuliner khas Nusantara, bersama Mukbangers ternama dan tokoh publik di tengah-tengah acara.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM yang telah memperluas usaha dan membuka lapangan kerja baru setelah beralih ke digital adalah Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin. Dikisahkan Adi Nugraha, putra dari pemilik Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin, "Kami memulai bisnis di 2018 dan mulai beralih ke online lewat Grab di 2020. Sejak beralih ke online melalui Grab, omzet kami tumbuh sangat signifikan, hingga lebih dari ratusan persen.”
Lebih jauh ia menegaskan, pertumbuhan itu diikuti oleh penambahan cabang Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin, yang saat ini telah mencapai empat cabang, yakni di Cibubur, Pasar Rebo, Condet, dan Cilandak. “Meski sudah mulai memasuki kondisi normal, bamun pesanan yang datang ke kami masih didominasi oleh pesanan online. Jika saat pandemi hampir 90% berasal dari pesanan online, maka saat ini pesanan online mencapai 70-80 persen. Selain melayani orderan online, pelanggan yang datang langsung ke outlet juga makin dimudahkan, karena pembayarannya bisa pakai QRIS dan OVO,” ucapnya.
Diakui Adi, ada banyak manfaat yang ia dapatkan saat bergabung dengan platform online Grab. Antara lain, kemudahan melakukan ekspansi atau menjangkau pasar yang lebih luas; produk lebih dikenal oleh masyarakat luas karena Grab turut mempromosikan melalui berbagai kampanyenya; dan adanya pendampingan dan pelatihan melalui komunitas SERABI (Sekumpulan Perempuan Bisa) dan PERWIRA GrabMerchant.
Tidak hanya pelaku UMKM di bidang kuliner, Grab dan OVO juga terus mendorong digitalisasi pedagang pasar. “Ribuan pedagang pasar telah bergabung dengan Grab melalui GrabMart Pasar di 26 kota di seluruh Indonesia,” pungkas Neneng.