Sejak Juni 2020 lalu, Grab memperkenalkan layanan GrabAssistant yang kini telah hadir di 105 kota dan kabupaten di Indonesia. Layanan ini memungkinkan pelanggan meminta mitra pengemudi untuk membeli berbagai kebutuhan di lokasi manapun, melalui aplikasi Grab.
Sampai saat ini, Grab terus menambahkan titik peta (POI), untuk mendaftarkan lebih banyak pasar tradisional dalam sistem pemetaan Grab, agar para pedagang dapat #TerusUsaha dan menikmati manfaat dari ekonomi digital. Lebih dari 7.000 titik pasar tradisional telah terdaftar dalam sistem pemetaan Grab, memungkinkan jutaan pelanggan Grab memesan kebutuhan harian dari jutaan pedagang tradisional dari rumah mereka dengan aman.
Diungkapkan Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, misi Grab adalah untuk menciptakan platform yang inklusif agar setiap orang dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.
“UMKM dan pekerja mandiri, termasuk pedagang tradisional, memiliki peran penting untuk menjaga ketahanan ekonomi negeri. Misi GrabForGood mendorong kami untuk terus berinovasi dalam melayani masyarakat Indonesia, termasuk pengusaha mikro dan tradisional,” ucapnya.
Layanan GrabAssistant diperkenalkan di tengah pandemi, dan diciptakan untuk memberikan kesempatan pendapatan tambahan bagi mitra pengemudi dengan menjadi kurir untuk membeli dan mengantarkan kebutuhan pelanggan. Pelanggan dapat memesan berbagai hal, misalnya sayuran, buah-buahan, makanan, dan sebagainya di toko, pasar atau lokasi manapun dengan memasukan detail lokasi pada alamat pengambilan dan alamat pengantaran, menggunakan titik peta (POI) yang telah terdaftar dalam sistem pemetaan Grab.
Selanjutnya, mitra pengemudi akan membantu membelikan barang pesanan dan mengantarkannya kepada pelanggan sesuai peta. Tim pemetaan Grab terus berusaha untuk memperbaharui titik peta dalam aplikasi Grab, untuk memastikan lebih banyak pedagang kecil dan tradisional yang terbantu berkat teknologi inklusif Grab.
Untuk meluncurkan layanan ini, Grab juga bekerja sama dengan lebih dari 15 Pemerintah di berbagai kota, di Sukoharjo di mana lebih dari 11 pasar tradisional dapat menikmati digitalisasi melalui layanan GrabAssistant. GrabAssistant juga telah diluncurkan di Rembang, Jawa Tengah.
Dampak positif GrabAssistant betul dirasakan oleh pedagang tradisional. Nurlela Sembiring, salah satu pedagang di Pasar Kwala Berkah Medan, telah menikmati manfaat dari ekonomi digital. “Saya sangat senang karena layanan GrabAssitant bisa membantu mempertahankan mata pencaharian sebagai pedagang sayur. Pelanggan banyak yang bilang ke mitra pengemudi kalau mereka sangat terbantu dengan layanan ini,” ujarnya.