MIXc.o.id - Data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 mengungkapkan, dari 25.000 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi terdapat 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan. Bahkan, 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizinya, terutama asupan vitamin dan mineral.
Mayora sebagai perusahaan produsen makanan dan minuman terkemuka yang berkomitmen untuk membantu memberikan solusi sarapan bergizi telah menghadirkan produk Super Bubur. Super Bubur merupakan bubur instan yang mudah diperoleh dan terjangkau, sangat cocok dijadikan sarapan di pagi hari yang bisa disajikan secara praktis (hanya dua menit) dan lebih bergizi, karena terbuat dari beras asli kualitas terbaik, tanpa bahan pengawet dan pewarna, serta mengandung vitamin A, B1, B2, B6, dan B12.
Inovasi Mayora dengan menghadirkan Super Bubur yang lebih sehat dan bergizi untuk sarapan dan kudapan ini mendapat apresiasi. Kedua produk unggulannya, Super Bubur Buryam dan Super Bubur Rasa Soto berhasil meraih Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara International Symposium Food & Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN), berkolaborasi dengan Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah MS. “Super Bubur Buryam layak mendapat pengakuan dan penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi sebagai bubur instan yang mudah diperoleh dan terjangkau, mengandung vitamin A, B1, B2, B6 dan B12 serta turut mendukung upaya perbaikan gizi,” ucap Prof. Hardinsyah.
Penghargaan juga diberikan kepada produk Super Bubur Kuah Soto sebagai bubur instan dengan cita rasa tradisional soto yang turut mendukung upaya perbaikan pangan dan gizi.
Dukungan Super Bubur terhadap upaya perbaikan gizi masyarakat juga dilakukan melalui inovasi program Gerakan Edukasi Gizi dan Makan Bubur Bergizi untuk Pencegahan Stunting (Gema Bugizi Penting). Melalui program ini, Super Bubur berkontribusi membantu mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada balita dan anak-anak yang tengah menjadi perhatian serius dari pemerintah. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%. Angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% sementara standard Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20%.
Peran Super Bubur dalam mendukung Gema Bugizi Penting mendapat apresiasi, dengan meraih Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara ISFANEA 2023. “Penghargaan ini diberikan kepada Super Bubur, mengingat Gema Bugizi Penting merupakan Gerakan Edukasi Gizi Seimbang disertai makan bubur bergizi di 100 Posyandu, PAUD dan taman kanan-kanak dalam upaya perbaikan gizi dan cegah stunting,” tambah Prof. Hardinsyah.
Melalui program ini, dilakukan sosialisasi pentingnya sarapan dan kudapan sehat dengan bubur, telur, sayur, yang bergizi sebagai salah satu bagian dari pesan Gizi Seimbang kepada dosen dan mahasiswa, ibu Balita, balita (1-4 tahun), kader posyandu, guru PAUD dan TK. Selain sosialisasi, kegiatan ini disertai sarapan atau makan kudapan sehat bersama Super Bubur Ayam dan Super Bubur Buryam, pemantauan status gizi (berat dan tinggi badan) terhadap anak/balita serta ibu sebagai bagian dari perilaku gizi seimbang dan hidup sehat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023 meliputi 100 Posyandu, Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Tangerang. Target utama program ini mencakup 2.500 Ibu-ibu, dan 2.500 Balita/Anak. Sementara target antara adalah mahasiswa, dosen, kader posyandu, guru PAUD & TK.
M.T Assyaukani, Marketing Director Super Bubur, memaparkan, “Selain sehat dan bergizi karena terbuat dari beras asli dan mengandung berbagai vitamin serta tanpa bahan pengawet, kami juga memastikan agar Super Bubur tetap disukai oleh masyarakat, karena memiliki cita rasa tradisional seperti kuah soto dan kuah kari serta dilengkapi bahan-bahan pelengkap lainnya seperti halnya bubur ayam pada umumnya.”
Ia mengimbuhkan, produk ini sekaligus menjadi jawaban bagi konsumen, terutama para ibu yang sering khawatir terhadap kegemaran anak-anak mengkonsumsi makanan instan yang dianggap kurang sehat, terutama buat pencernaan.