MIX.co.id - Sejalan dengan tujuan untuk menjadi perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang memperhatikan prinsip keberlanjutan dalam bisnis, XL Axiata memutuskan bergabung dengan Kadin Net Zero Hub. Objektif dari kemitraan itu adalah sebagai wadah bagi XL Axiata untuk melakukan pertukaran ilmu dan informasi, memperluas wawasan, dan berbagi sumber daya dalam rangka mewujudkan ekosistem rendah emisi di Indonesia.
Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata Marwan O. Baasir mengungkapkan, ”XL Axiata berkomitmen kuat mengurangi jejak karbon dalam semua operasi bisnis. Melalui berbagai inisiatif, kami bertekad untuk mencapai emisi karbon net-zero paling lambat pada tahun 2050. Mulai tahun 2019, XL Axiata secara aktif menghitung emisi karbon Cakupan 1 dan 2.”
Sebagai negara berkembang, lanjutnya, Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk dapat menemukan keseimbangan dari pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Semua pihak, termasuk XL Axiata, memiliki peran penting untuk berkontribusi dalam hal ini, khususnya dengan melakukan kegiatan operasional rendah karbon.
“Dalam operasional sehari-hari, XL Axiata juga telah menerapkan sejumlah inisiatif. Antara lain, mengadopsi teknologi seperti AI Power Intelligent dan AI Power Management, Analytics Network Equipment Shutdown, serta penerapan konsep outdoor dalam penempatan perangkat, yang bertujuan meningkatkan efisiensi bisnis dan kelestarian lingkungan. Selain itu, XL Axiata juga melibatkan supplier dan partners di mana sekitar 75% dari top spenders juga telah mendukung target net zero emission,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani mengucapkan selamat atas bergabungnya XL Axiata sebagai anggota baru di keluarga besar Kadin Net Zero Hub. “Semoga dengan bertambahnya anggota, Kadin Net Zero Hub bisa semakin solid dan dalam mendorong networking dan kolaborasi antar-anggota dengan mitra pendukung lainnya. Tentunya, kita bisa terus memupuk komitmen bersama dalam mencapai net zero,” ujarnya.
Shinta mengimbuhkan, program net zero merupakan salah satu komitmen bersama yang harus terus menerus dikemukakan dan setiap lapisan pelaku bisnis harus dapat memberikan kontribusi di dalamnya. Sebagai catatan, Indonesia saat ini telah meningkatkan komitmen penurunan emisi dalam bentuk Nationally Determined Contribution, dari yang tadinya 29% menjadi 31,89% di tahun 2030 atas usaha sendiri atau setara dengan penurunan emisi karbon sebanyak 912 juta ton CO2.