Tak semua industri terdampak dari krisis Pandemi Covid-19. E-Commerce tercatat sebagai salah satu industri yang justru bertumbuh di saat krisis. Selain e-Commerce berupa marketplace, sebenarnya ada pilihan lain yang dapat menjadi solusi di masa pandemi seperti saat ini, yakni platform pembuatan website online atau biasa disebut sebagai e-commerce website builder.
Shopify mungkin merupakan salah satu e-commerce website builder yang paling sering disinggung namanya. Namun, Indonesia juga punya beberapa pemain yang namanya mulai dikenal di dunia bisnis online, salah satunya TokoTalk. Perlahan tapi pasti, platform-platform ini mulai sukses menghimpun users, baik yang baru mulai transisi ke dunia digital maupun yang berpindah dari marketplace.
E-commerce website builder seperti Shopify dan TokoTalk digunakan oleh para pebisnis online karena alasan kepraktisan dan kemudahan yang dimilikinya. Lantaran, membuat website pribadi tidak lagi rumit dan memakan waktu. Kedua platform tersebut merupakan jalur cepat untuk memiliki website, alias instan.
Dengan platform siap pakai tersebut, para pebisnis online tidak perlu merogoh kocek untuk menyewa developer, karena mereka bisa menjalankan setiap langkah sendiri. E-commerce website builder ini memberikan akses kepada penggunanya untuk membangun website dengan biaya kecil dan effort yang minimal.
Jika dibandingkan dengan membuat website dari nol yang membutuhkan banyak setup dan keahlian tertentu (coding, desain, dan sebagainya), tentu platform seperti Shopify dan TokoTalk merupakan alternatif yang tepat.
Banyak alasan mengapa para penjual online mulai berpikiran untuk memiliki website sendiri untuk memasarkan produknya. Marketplace saat ini sangat padat oleh penjual online, yang ribuan di antaranya menjual produk yang serupa bahkan sama. Mau tidak mau, penjual tersebut harus mengikuti perang harga yang kemudian menyebabkan margin keuntungannya semakin kecil. Sementara itu dengan platform pribadi, mereka bisa menentukan harga jual tanpa harus menghiraukan kompetitor.
Tidak hanya marketplace yang berhasil menemukan celah di masa krisis ini. Dikatakan Head of Business Development TokoTalk Kemas Yunus Antonius, TokoTalk juga mengungkapkan bahwa jumlah penjualan di toko-toko yang menggunakan platform-nya mengalami peningkatan.
Berdasarkan data TokoTalk, peningkatan penjualan produk-produk seperti kebutuhan pokok (sembako), makanan kemasan, serta buah-buahan dan sayuran mengalami kenaikan tertinggi. Ini diikuti dengan produk kesehatan dan suplemen. KlikDokter, salah satu merchant TokoTalk yang menjual kedua produk ini, mengungkapkan bahwa lonjakan pembelian terus berlanjut hingga bulan Juni.
Pasar Larangan Sidoarjo, merchant TokoTalk yang juga menjual kebutuhan sehari-hari, mengungkapkan bahwa mereka mengambil keputusan yang tepat dengan beralih ke online pada saat krisis ini.
“Jika kami tidak beralih ke online, pasti pandemi Covid-19 ini akan memukul bisnis kami lebih keras lagi. Untungnya kami menemukan solusi yang tepat. Sejauh ini, menggunakan e-commerce website builder TokoTalk merupakan langkah terbaik yang kami ambil untuk menanggulangi kerugian,” ungkap Syuhadak Ismail, Ketua Komunitas Pasar Larangan Sidoarjo.
“Dengan adanya metode pembayaran cashless, contactless delivery, dan website yang mudah diakses, masyarakat merasa lebih aman dan nyaman berbelanja online. Masyarakat yang mungkin belum pernah berbelanja online sebelumnya mau tidak mau harus mencoba karena ini adalah alternatif terbaik di kala pandemi," pungkas Kemas.