MIX.co.id - Ajinomoto Indonesia menggelar seminar bertajuk "Modern Cooking" di Poltekpar NHI Bandung, pada Mei ini. Digelar oleh Horeka (Hotel, Restoran, Katering) Departemen Ajinomoto, program seminar ini dihadiri oleh para mahasiswa Poltekpar NHI Bandung. Program ini menjadi upaya Ajinomoto dalam mendukung para calon chef dan pengusaha kuliner dalam menciptakan aneka kreasi makanan lezat dan sehat, serta memberikan fakta informatif dan manfaat bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG).
Hadir sebagai salah satu narasumber, Katarina Larasati, Product and Nutrition Manager PR DepartmentPT Ajinomoto Indonesia. Dia mengatakan bahwa penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk dicegah dengan memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL).
"Sebagai penentu trend kuliner di masa depan, teman-teman calon chef sebaiknya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam, dan lemak untuk trend kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya,” saran Katarina.
Lebih jauh ia menerangkan, saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan beberapa inisiatif kesehatan dan pelestarian lingkungan yang dimotori oleh Health Provider, yang merupakan sebutan untuk para karyawan Ajinomoto. Salah satunya adalah kampanye Bijak Garam yang sejalan dengan anjuran Kemenkes RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi. Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen Ajinomoto untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi,” urainya.
Faktanya, menurut Katarina, beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga (⅓) dari kandungan natrium pada garam dapur biasa.
Pada sesi berikutnya, Horeka Deptartement Ajinomoto juga membagikan tips-tips dalam mengkreasikan menu makanan yang tetap menerapkan Bijak Garam, pedoman gizi seimbang, dan pastinya lezat. Tips dan materi tersebut disajikan dalam informasi Product Knowledge Horeka dan tes rasa menu Tori no Suimono (Sup Ayam khas Jepang) yang dipresentasikan oleh Ryo Nakamura, Head of Horeka Dept dan Chef Derri Afrian, Corporate Chef Ajinomoto.
“Dalam penyajian tes rasa untuk menu Tori no Suimono yang simpel ini, kami menyertakan sumber protein dari ayam, dan sumber serat juga tersedia dari sayuran seperti brokoli dan wortel. Menu tes rasa ini menggunakan bumbu AJI-NO-MOTO PLUS yang dapat meningkatkan level gurih dan harmonisasi yang lebih melezatkan, dibanding MSG biasa dan pada akhirnya mampu mengurangi 30% penggunaan garam dapur sebanding dengan penurunan natrium dalam masakan sebesar 12%. Dengan level yang lebih gurih, penggunaannya bisa lebih sedikit, yakni (¼) dari MSG biasa sehingga dapat lebih menghemat biaya produksi,” terang Ryo Nakamura.
Pada kesempatan itu, Ajinomoto juga memberikan produk-produk Horeka seperti AJI-NO-MOTO PLUS, Chicken Extract Powder, dan SAORI Saus Tiram, untuk dipakai dalam kegiatan praktikum mahasiswa di Prodi Manajemen Tata Boga Poltekpar NHI Bandung selama enam bulan sebagai bentuk support Ajinomoto terhadap dunia Pendidikan Kuliner di Indonesia dan juga untuk memperkenalkan benefit produk-produk Ajinomoto.
Ajinomoto juga menghadirkan guest lecture Chef Adhi Setiawan, Sous Chef dari salah satu hotel bintang 5 di Bandung, yang merupakan alumni Poltekpar NHI Bandung Angkatan 2011. Chef Adhi mempresentasikan menu “Blackpaper Beef Capcicum Foam” dan mengajarkan beberapa teknik memasak molecular gastronomi kepada mahasiswa NHI Bandung untuk elevate menu simpel menjadi fine dining.
“Dengan adanya kegiatan ini, Ajinomoto berharap dapat mengedukasi para peserta seminar tentang informasi gizi dengan fakta ilmiah, serta berkontribusi membuat para calon chef dan pengusaha kuliner tidak hanya mementingkan rasa dan kualitas makanan, namun juga lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan,” pungkasnya.