MIX.co.id - Awal Desember ini, Novo Nordisk Indonesia bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, PERKENI, dan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia meluncurkan chatbot dan iklan layanan masyarakat. Melalui chatbot dan iklan layanan masyarakat itu, Novo Nordisk ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap diabetes. Peluncuran ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Diabetes Sedunia dan 100 tahun penemuan insulin.
Faktanya, sampai saat ini, diabetes merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Secara global, diperkirakan terdapat 537 juta orang yang menderita diabetes. Dengan jumlah tersebut, kurang lebih 1 dari 10 orang di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Angka ini diproyeksikan akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 784 juta pada tahun 2045 apabila tidak dilakukan tindakan intervensi.
Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD menuturkan, “Jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh di tahun 2019. Peningkatan ini sangatlah memprihatinkan."
Lebih jauh ia menyarankan, pencegahan diabetes dan komplikasinya, serta diagnosis dan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem kesehatan.
“Sayangnya, masih banyak permasalahan seperti kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat, adanya stigma penyakit kronis, dan misinformasi mengenai diabetes. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap diabetes masih menjadi tantangan utama yang menyebabkan semakin tingginya jumlah orang diabetes yang tidak terdiagnosis dan dapat mengakibatkan kadar glukosa darah tidak terkontrol dan akibatnya mengakibatkan berbagai komplikasi,” jelas Prof. Suastika.
Berangkat dari fakta itu, Kementerian Kesehatan RI dan Novo Nordisk Indonesia telah menandatangani perjanjian kemitraan tahun ini untuk meningkatkan dan memperkuat upaya mengembangkan layanan pengobatan diabetes yang berkelanjutan di Indonesia. Kerja sama ini juga memprioritaskan diagnosis sejak dini serta pengendalian optimal melalui empat bidang yang sejalan dengan Rencana Strategis Kesehatan Nasional 2021 – 2024.
Salah satu agenda utama dalam kemitraan ini adalah awareness program (program peningkatan kesadaran masyarakat). Oleh karena itu, guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, Novo Nordisk Indonesia bersama dengan PERKENI dan Kementerian Kesehatan RI mengembangkan TanyaGendis, sebuah chatbot WhatsApp yang menyediakan berbagai informasi mengenai diabetes dan membantu masyarakat memahami risiko diabetes masing-masing. Gendis adalah singkatan dari 'ceGah & kENDali DIabeteS'.
Bersamaan dengan TanyaGendis, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin juga meluncurkan iklan layanan masyarakat pada event Health Business Gathering 2021 di Bali. Untuk mengakses TanyaGendis, masyarakat dapat menghubungi nomor 0812 8000 5858 melalui WhatsApp. Selain itu, sejumlah iklan layanan masyarakat akan dipasang di berbagai platform digital dan tempat umum. Iklan ini mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat guna mencegah diabetes sebelum terlambat.
Chatbot dan PSA tersebut merupakan implementasi dari nota kesepahaman antar pemerintah (G2G MoU) antara Indonesia dan Denmark tentang kerja sama kesehatan.
Diuraikan Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E. Lars Bo Larsen, “Chatbot dan iklan layanan masyarakat yang kami luncurkan merupakan sebuah tindakan nyata dari perjanjian kami. Kami meyakini bahwa chatbot dan iklan tersebut akan terus memotivasi masyarakat untuk secara aktif mengalahkan diabetes. Ke depannya, kami akan mempercepat kerja sama di bidang kesehatan dengan Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan kesehatan masyarakat.”
Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia Anand Shetty mengungkapkan, “Bersama dengan Kemenkes dan PERKENI, kami akan meningkatkan akses edukasi mengenai diabetes kepada masyarakat di seluruh Indonesia demi meningkatkan taraf hidup masyarakat, penderita diabetes, dan meningkatkan pencegahannya.”
Sementara itu, tersedianya TanyaGendis dalam platform WhatsApp, karena ingin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai diabetes. Selain itu, iklan layanan masyarakat juga akan disebarluaskan melalui berbagai media sosial dan tempat umum untuk menjangkau masyarakat, termasuk generasi muda. Dengan demikian, mereka dapat menjalani gaya hidup yang lebih baik dan mencegah diabetes sejak dini.
“Penyebaran informasi melalui berbagai platform merupakan strategi kami untuk meningkatkan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi digital. Informasi yang tersedia dalam chatbot maupun alur cerita dalam iklan layanan masyarakat ini akan mendorong gaya hidup yang lebih sehat dan mengedukasi masyarakat agar mampu menilai risiko diabetes secara mandiri. Kami percaya bahwa chatbot dan iklan layanan masyarakat mengenai diabetes ini akan mengedukasi dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan mereka,” pungkas Anand.