MIX.co.id – Perusahaan teknologi global Zoho menggelar Young Creator Program (YCP) untuk memperkenalkan Zoho Creator, sebuah solusi berteknologi low-code no-code kepada mahasiswa dan kalangan pengusaha kecil dan menengah (UKM) di Tanah Air.
Program YPC diawali di Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya berupa pelatihan mengaplikasikan Zoho Kreator yang diikuti mahasiswa S1 Manajemen Bisnis. “ITS merupakan universitas pertama di kawasan Asia Pasifik yang meluncurkan program YPC,” ujar Country Lead, Zoho Indonesia, Handito Aji Saroso.
Dijelaskan, YCP bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan baru bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan memecahkan masalah bisnis nyata menggunakan pengembangan aplikasi low-code. Setiap peserta dalam program tersebut menerima sertifikat kelulusan serta Lisensi Zoho Creator Students Edition yang akan memberi mereka akses gratis ke platform Zoho Creator selama setahun.
“Melalui kolaborasi ini, kami tidak hanya membekali mereka dengan tools yang canggih, tapi juga memberi mereka pengalaman langsung menggunakan Zoho Creator,” jelas Handito dalam keterangan per yang diterima redaksi pada Kamis (3/8), di Jakarta.
Program YPC diadakan di kampus ITS Surabaya dan berlangsung lima hari (24-29/7). Selama program, mahasiswa diperkenalkan dengan konsep teknologi low-code. Pelatihan mengikuti model kerja bersama agar peserta program memperoleh pemahaman komprehensif terkait beragam fitur dan fungsi Zoho Creator. Di sesi akhir pelatihan, diadakan kompetisi membuat aplikasi.
“Kemitraan dengan Zoho menjanjikan pengalaman belajar baru bagi mahasiswa kami, memungkinkan mereka memanfaatkan Zoho Creator untuk membangun aplikasi bisnis,” aku Dekan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital ITS, Imam Baihaqi.
Selain mahasiswa, YPC juga membidik UKM. Sebanyak 70 pengusaha wanita ikut dalam sesi pengantar untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi low code dapat mengubah dan meningkatkan bisnis mereka.
Survei Zoho mengungkapkan, platform low-code no-code (LCNC) saat ini digunakan oleh banyak perusahaan untuk beragam tujuan. Diantaranya untuk mendigitalkan data bisnis (4%); mengotomatiskan alur kerja (32%); dan untuk mengembangkan aplikasi yang mengutamakan pelanggan sebesar 25%. ()