Dalam pentasnya, sutradara ingin memberikan pesan bahwa masyarakat harus berhati-hati dalam memilih sosok yang menjadi panutan dan pemimpin. Tidak hitam putih, tapi harus benar-benar dilihat latar belakang dan track record-nya.
“Jadi walaupun sosok Sakera tidak dimunculkan di pentas ini, tapi kita bisa mengetahui seperti apa reputasi kepemimpinan Sakera dari pandangan masyarakat dan orang-orang terdekatnya,” tutur Josh.
Panitia membuka sistem tiket donasi yang ditujukan bagi anak-anak panti asuhan binaan komunitas yang datang tidak hanya untuk menonton tetapi sekaligus mengenalkan seni tradisional dan menularkan keberlangsungan kesenian tradisional.
Penampilan para pemain dan penari sangat menghibur penonton yang memenuhi Gedung Wayang Orang Bharata. Hampir semua kursi penuh di isi penonton yang hadir tidak hanya dari kalangan orang tua saja tetapi banyak juga terdapat anak-anak muda. Hal ini menunjukkan minat masyarakat akan hiburan seni tradisional masih tinggi.
“Harapan kami ke depannya akan semakin banyak anak-anak muda yang ikut menjaga dan mengawal keberlangsungan budaya bangsa,” tandas Josh Rahadi. ()