Edukasi UMKM, Bank Mandiri Gelar Webinar “Digital Marketing”

Komitmen Bank Mandiri untuk mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kembali diwujudkan dengan mengajak mereka beradaptasi di masa pandemi. Di antaranya, dengan memanfaatkan platform digital sebagai kanal pemasaran maupun outlet penjualan. Salah satu langkah nyata yang dilakukan Bank Mandiri adalah dengan menggelar program edukasi berupa “Mandiri Webinar Series”.

Digelar pada hari ini (20/11) secara virtual, program “Mandiri Webinar Series” kali ini mengusung tema “Digital Marketing: Strategi Mendapatkan Konsumen dan Meningkatkan Penjualan”. Pada kesempatan itu, sejumlah pembicara dihadirkan. Antara lain, Daniel Minardi, Head of Brand Management & Digital Products Shopee Indonesia; Ben Joshua, Aktor dan Pengusaha @ben_cabe; dan Ndorokakung, Digital Creator.

Upaya Bank Mandiri mendorong UMKM untuk segera beradaptasi memanfaatkan platform digital sebagai kanal pemasaran sekaligus penjualan cukup dimaklumi. Mengingat, tren transaksi non tunai di Indonesia juga bertumbuh signifikan selama pandemi. Diungkapkan Aquarius Rudianto, Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, sampai Oktober 2020, telah terjadi 1,7 miliar transaksi e-channel, 146 juta transaksi e-Commerce, 700 juta transaksi di kartu, dan ada 500 ribu pengguna QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Pergeseran transaksi ke jalur digital ini terjadi baik di sisi penjual maupun konsumen. Untuk itu, Aquarius berharap fitur-fitur online di Bank Mandiri bisa dimanfaakan para pebisnis, termasuk pinjaman yang bisa diajukan secara online. “Kalau mau pinjam 100 juta, di Mandiri dalam waktu maksimal 15 menit bisa sampai disburse,” kata Aquarius menjelaskan tentang program Pinjaman Tanpa Ribet atau PINTAR.

Lebih jauh ia menerangkan, Bank Mandiri punya peran sebagai agent development atau mengembangkan UMKM, karena di masa krisis akibat impact dari pandemi, tentunya pertama kali yang kena UMKM. “Untuk itu, Bank Mandiri berupaya membantu para nasabah pebisnis ini dengan menyediakan transaksi bebas biaya, hingga mendorong transaksi digital,” yakinnya.

Sementara itu, pada webinar itu, Digital Creator Ndorokakung mengatakan Media sosial merupakan sumber informasi utama bagi warga +62, sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk berjualan. “Media sosial mampu memberikan data tentang perilaku konsumen, ini penting bagi brand. Selain itu, media sosial sangat ramah bagi pebisnis. Meski demikian, perlu strategi jitu untuk memanfaatkan media sosial dalam marketing,” urainya.

Ndorokakung juga memberi tips untuk memanfaatkan influencer. Elemen influencer juga yang dimanfaatkan aktor Ben Joshua yang kini menjadi pebisnis kuliner. Ben memulainya dengan memberi merek sambal yang dijual yang selaras dengan namanya, yaitu Ben_Cabe “Maka di entertaiment mesti jaga nama, karena bisa dimanfaatkan untuk bisnis,” katanya. Ben mengakui nama itu mampu mendongkrak penjualan. Ben juga mengajak influencer lain untuk menarik para pembeli.

Kendati demikan, Ben memilih tidak memasarkan Ben Cabe di akun pribadinya. “Tadi juga saya dengar di sini (webinar ini) perlu memisahkan akun bisnis dan akun pribadi. Selain itu, penting meningkatkan kepercayaan konsumen dengan memberi kemudahan akses ke penjual. Antara lain, dengan memberi kontak yang jelas dan mudah dihubungi,” sarannya.

Sementara itu, Daniel Minardi, Head of Brand Management and Digital Product Sohpee Indonesia, menuturkan bahwa penting bagi para penjual menjelaskan secara detail produknya, karena akan membangun kepercayaan konsumen. “Ketika pembeli membaca, oh ini ternyata produknya seperti ini. Ketika produk ini diterima dan sesuai, maka ini akan meningkatkan kepercayaan. Tips lainnya adalah merespons dengan cepat pertanyaan pembeli. Artinya, ketika pembeli itu chat, maka sebenarnya secara intensi sudah cukup, mereka hampir membeli,” lanjutnya.

Secara marketing kata Daniel perlu juga memanfaatkan promosi di media sosial dan fitur-fitur promosi dalam e-commerce. Dia memberi saran, para pemasar sejak awal menentukan chanel, misalnya toko online. “Yang kedua menetapkan digital ads-nya, ketika teman-teman telah menetapkan memilih Instragrams atau Facebook, perlu difokuskan. Dengan fokus, pemasar akan bisa memaksimalkan semua manfaat yang ada dalam digital ads tersebut. “Juga penting memperhatikan Search Engine Optimism SEO,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)