Eksistensi 25 Tahun OT Group di Pasar Biskuit

Tetap eksis di tengah persaingan sengit di industri biskuit serta beratnya menghadapi tantangan di masa pandemi, bukanlah perkara mudah. Namun, OT Group mampu membuat deretan merek biskuitnya tetap eksis hingga sekarang. Terbukti, selama 25 tahun kehadirannya di Indonesia, Divisi Biskuit OT Group tercatat telah meluncurkan puluhan merek dan varian produk biskuit.

Diungkapkan Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing OT Group, di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, industri makanan dan minuman pada tahun 2020 diperkirakan masih bisa bertumbuh 3-4%. Data Kementrian Perindustrian juga menyebutkan bahwa pada kuartal I 2020, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto) manufaktur sebesar 36,4%.

Meski tahun 2020 merupakan tahun yang cukup berat dan penuh tantangan bagi dunia usaha lantaran pandemi melanda, diakui Harianus, tidak menyurutkan langkah OT Group untuk terus berinovasi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas bagi keluarga Indonesia.

Untuk itu, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25, hari ini (12/1), biskuit OT Group melengkapi kategori produknya di pasar biskuit dengan meluncurkan merek Cookiez. Peluncuran merek baru ini dilakukan pada acara perayaan HUT ke-25 Biskuit OT Group yang digelar secara virtual melalui platform Youtube. Acara HUT ke-25 ini dimeriahkan oleh artis Rossa dan Andmesh.

Lebih jauh Harianus menerangkan, sejarah OT Group masuk dalam industri biskuit, berawal dari insight sang founder setiap kali mengamati perilaku anggota keluarganya di rumah saat menikmati aneka biskuit yang disajikan. Ada satu jenis biskuit yang selalu habis lebih dahulu, yaitu wafer. “Dari pengamatan itulah muncul ide untuk membuat wafer Tango, yang kita ketahui bersama selama 25 tahun telah menjadi wafer favorit keluarga Indonesia,” ujarnya.

Selama seperempat abad meramaikan industri biskuit nasional, divisi biskuit OT Group telah cukup berpengalaman dalam membuat produk-produk biskuit yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Merek-merek seperti Tango, So Tango, Tango Waffle, Tango Walut, Oops, Fullo, Fullo Blasto, Fullo In Black Fullo Unicorn, Klop, Klop Saluto, dan Chizmill sudah akrab di telinga konsumen penggemar biskuit.

“Tidak banyak produsen biskuit di Indonesia yang memiliki kategori produk yang lengkap. OT Group adalah salah satu perusahaan yang saat ini memiliki kategori produk biskuit yang cukup lengkap. Komitmen terhadap kualitas produk, pemilihan bahan baku terbaik, pengendalian mutu ketat, dan strategi pemasaran yang efektif merupakan kunci kami bertahan selama 25 tahun,” tuturnya.

Semua produk biskuit OT Group, lanjut Harianus, diproduksi oleh PT Ultra Prima Abadi (UPA). Saat ini, UPA telah memiliki empat pabrik yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Pabrik terbaru PT UPA dibangun di Jombang yang merupakan pabrik UPA terbesar, menempati lahan seluas 24 hektar.

“Pabrik-pabrik modern ini dilengkapi dengan mesin-mesin produksi terbaik di kelasnya, yang siap melayani permintaan konsumen baik di Indonesia maupun di luar negeri. Saat ini, kami telah mengekspor beberapa merek biskuit, antara lain Tango Wafer, Tango Kraffle, Tango Waffle, Fullo, dan Fullo Blasto,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)