PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sukses melakukan ekspansi ke pasar ASEAN dengan membuka 48 gerai Alfamart di Manila, Filipina. Gerai yang dibuka dengan sistem franchise alias waralaba tersebut juga direncanakan akan merambah pasar di Singapura, Malaysia dan negara lainnya.
Presiden Direktur Sumber Alfaria, Anggara Hans Prawira mengatakan, ekspansi gerai tersebut dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Ekspansi tersebut dilakukan oleh anak usaha perseroan yang bernama Alfa Retail Asia. “Tiap buka (gerai) itu ramai, antre banyak yang mau beli. Kami di Manila cuma keluar US$ 2 juta untuk investasi 35% di perusahaan logistik,” katanya saat berbuka puasa bersama media di Jakarta, Senin (6/7/2015).
Alfamart merupakan perusahaan modern ritel yang miliki jaringan sangat luas di Indonesia, bahkan Hans mengklaim merupakan jaringan modern ritel yang menjadi prioritas utama prinsipal. Sementara di dalam negeri, Alfamart sudah memiliki 10.086 gerai Alfamart per Maret 2015, 805 gerai Alfamidi, dan 99 gerai Lawson hasil kerjasama dengan Jepang.
Sementara itu, Alfamart pun melebarkan pasarnya dengan membangun jaringan ritel yang mengkhususkan kepada kesehatan dan kecantikan bernama Dandan. Kini, Dandan sudah tersebar di seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dengan total sekitar 64 gerai yang berada di bawah naungan PT Sumber Indah Lestari – anak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
“Tokonya namanya Dandan, ini toko alat kecantikan dan kesehatan. Modelnya kita buka di perumahan-perumahan,” ujarnya. Menurut Hans, di tengah ekonomi lesu seperti sekarang ini, perusahaan membidik pertumbuhan penjualan sebesar 15%.
Hans tidak ingin muluk-muluk perusahaan bisa raih pertumbuhan yang tinggi, “Kita tidak bisa berharap (pertumbuhan penjualan) lebih bagus dari tahun lalu karena kita tahu daya beli menurun, apalagi di kuartal pertama (Q1) 2015,” ungkapnya. Namun, yang perlu dilakukan kini adalah dengan meningkatkan efisiensi dan pricing strategy yang tepat.
Selain itu, distribusi produk dan availibility ke tiap gerai juga penting diperhatikan dan harus selalu tersedia. “Dengan demikian, konsumen akan senang dan tetap melakukan transaksi pembelian walaupun kini daya beli masih rendah. Tapi, prediksi saya di kuartal berikutnya akan baik. Hal itu ditunjang adanya festive seasons seperti Lebaran dan Natal. Hal itu akan menjadi stimulus masyarakat dan konsumen untuk belanja,” pungkas Hans. *