Ekspansi The Harvest Group ke Konsep Ritel "Grab to Go"

Konsep ritel "Grab to Go" tengah booming di Indonesia. Hal itu ditandai dengan makin maraknya ritel Food and Beverage (F&B) berkonsep "Grab to Go" yang hadir di berbagai pelosok Tanah Air. Peluang bisnis ritel berkonsep "Grad to Go", juga ditangkap The Harvest Group. Oleh karena itu, pada April 2019, setelah sukses dengan jaringan ritelnya yang mencapai lebih dari 50, The Harvest Group meluncurkan The Harvest Express untuk pertama kalinya di gedung perkantoran BNI 46, Jakarta.

Dituturkan Edison Manalu, CEO The Harvest Group, dihadirkannya The Harvest Express berkonsep "Grab to Go", karena gaya hidup konsumen bergeser. Dengan mobilitas yang tinggi, konsumen menginginkan kepraktisan dan kecepatan. "Selain itu, kelas menengah di Indonesia juga bertumbuh signifikan," ucapnya.

Oleh karena itu, setelah gerai pertama The Harvest Express hadir di BNI 46, saat ini The Harvest Group telah menambah gerainya menjadi lima, yakni di perkantoran BNI 46, L'Avenue, Bursa Efek Jakarta, Arkadia, dan paling anyar di stasiun Gambir yang resmi dibuka pada hari ini (9/10).

"Sampai akhir tahun ini, kami menargetkan 13 gerai The Harvest Express. Setiap tahunnya, kami memang menargetkan 13 gerai The Harvest Express. Semuanya masih fokus di Kota Jakarta. Dan, dalam waktu dekat, kami juga akan buka di stasiun Kota, Jakarta," lanjut Edison, yang menyebutkan pertimbangan pilihan lokasi gerai harus memiliki trafik yang tinggi, minimal 3.000 hunian.

Diakui Edison, konsep ritel "Grab to Go" tercatat berdampak signifikan terhadap kinerja The Harvest Group. Dengan nilai investasi hanya 10-15% dari gerai The Harvest yang regular, BEP (Break Event Point) The Harvest Express hanya butuh waktu delapan bulan hingga satu tahun. Bandingkan dengan gerai regular yang membutuhkan waktu tiga tahun untuk BEP.

"Bahkan, untuk gerai The Harvest Express yang di BNI 46, saat ini sudah BEP. Adapun rata-rata transaksi setiap harinya di setiap gerai mencapai 800 sampai 1.000 transaksi. Kontribusi The Harvest Express ini memang masih di bawah 5% terhadap total omset The Harvest Group, karena memang masih baru. Namun, pertumbuhannya sangat progresif," ungkapnya.

Berbeda dengan konsep ritel regular (pastry and bakery), dimana sifat produknya didominasi oleh hampers dan gifting, maka menu atau paket yang dihadirkan di The Harvest Express adalah produk roti dan kopi. "Harga yang kami tawarkan di The Harvest Express juga sangat terkangkau. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu untuk roti maupun kopi," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)