Fashion Rhapsody, Gerakan Mengurangi Limbah Fashion dari Para Desainer Indonesia

Tekstil menjadi salah satu industri yang masih sangat menjanjikan di Indonesia. Hal itu ditandai dengan bertumbuhnya industri ini pada sepanjang kuartal pertama (Q1) 2019. Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS), industri tekstil dan pakaian tercatat melonjak 18,98% pada Q1 2019. Pencapaian itu lebih baik dibandingkan Q1 2018 yang hanya tumbuh 7,46%. Indikasi lainnya, desainer lokal pun marak bermunculan dalam meramaikan industri fashion di Tanah Air.

Sayangnya, pertumbuhan tekstil di Indonesia masih belum dibarengi dengan berkurangnya jumlah kain potong (perca), yang notabene menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar, selain sampah plastik. Bahkan, limbah fashion ini ditengarai menjadi penyumbang limbah terbanyak di dunia.

Berangkat dari fenomena tersebut, empat desainer Indonesia, yakni Ariy Arka, Ayu Dyah Andari, Chintami Atmanegara, dan Yulia Fandy, memutuskan untuk melahirkan gerakan “Fashion Rhapsody”. Dijelaskan Ariy, “Gerakan Fashion Rhapsody hadir karena kami melihat dampak lingkungan yang disebabkan oleh limbah fashion berupa sisa potongan kain yang bisa mencapai ratusan juta kubik.”

Oleh karena itu, untuk ikut berperan dalam mengurangi limbah fashion, dilanjutkan Ariy, digagaslah gerakan Fashion Rhapsody. “Melalui gerakan ini, kami ingin mengajak komunitas desainer untuk bergabung dalam mengurangi limbah fashion. Tentu saja, kami berempat memulainya dari diri kami sendiri,” lanjut Ariy.

Di bawah Yayasan Cipta Kreasi Mulia, gerakan “Fashion Rhapsody” diwujudkan dalam beragam aktivasi. Antara lain, “Pre Event Fashion Rhapsody” di Hallf Patiunus, Jakarta, pada 30 April 2019 dan “Road to Event Fashion Rhapsody” di Mal Kota Kasablanka pada 29 Oktober hingga 3 November 2019.

Dijelaskan Ariy, pada event “Road to Event Fashion Rhapsody” sejumlah mitra turut digandeng. Di antaranya, Mal Kota Kasablanka dan Jakarta Tourism Forum. Pada event selama enam hari, penyelenggara menghadirkan bazaar, talkshow, artist performance, hingga fashion show yang menampilkan koleksi fashion yang berasal dari sisa potongan kain atau limbah fashion.

Sampai hari ini (1/11) sudah ada 22 desainer yang turut terlibat di gerakan Fashion Rhapsody. Target kami, akan ada 56 desainer yang akan terlibat di acara puncak Fashion Rhapsody pada Februari 2020 mendatang di The Tribrata, Jakarta,” pungkas Ariy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)