MIX.co.id - Festival TIK Tahun 2023 resmi dibuka di kampus 4 Universitas PGRI kota Semarang. Kali ini, tema yang diusung adalah "Manunggaling Kawula Digital” untuk menuju Indonesia Emas 2045 yang Makin Cakap Digital.
Diungkapkan Koordinator Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) Bambang Tri Santoso, Manunggaling Kawula Digital menjadi tema utama dalam gelaran Festival TIK tak lepas dari apa yang menjadi hal identik atau ikon yang ada di daerah Semarang.
"Kita selalu mengangkat potensi daerah, dalam mengangkat tema dalam setiap festival TIK, sebagaimana hal identik di daerah tersebut kemudian dikaitkan dengan teknologi," ucapnya.
Dia juga menegaskan bahwa Indonesia akan mengalami keuntungan demografi pada tahun 2045. Pada tahun 2045, Indonesia akan mengalami keuntungan bonus demografi, dimana usia produktif akan mendominasi.
Namun, untuk mencapai itu masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu yang paling menonjol adalah rendahnya kecakapan digital masyarakat Indonesia. "Oleh karena itu, kita akan terus berupaya untuk meningkatkan Literasi Digital dengan membentuk SDM yang siap digital," ia menekankan.
Sementara itu, Ketua Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto menyampaikan pentingnya menguasai literasi digital dalam menghadapi tantangan ke depan. Terutama dalam empat pilar literasi digital.
Selain itu, peran Relawan TIK pada tahun ini kian vital dalam mengamankan dan menyelamatkan masyarakat dari segala bentuk kekeliruan informasi, seperti hoaks menjelang pemilu tiba. Oleh karena itu, ia menekankan kepada seluruh Relawan TIK di Indonesia agar mengetahui dan menjadi agen perubahan dalam peningkatan literasi digital yang tepat guna.
"Peran Relawan TIK sangat penting di ruang digital untuk mengamankan dan menyelamatkan masyarakat saat ini. Setiap leader harus tahu kebutuhan di daerahnya untuk bisa mengimplementasikan empat pilar literasi digital," ucapnya.
Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Sri Suciati M.Hum, juga menuturkan pentingnya literasi digital, mengingat kesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh. Ia pun menjelaskan, untuk mencapai kecakapan digital atau memahami literasi digital yang baik, ada empat pilar penting yang harus diketahui masyarakat, yakni digital skill, culture skill, digital ethic skill, dan safety digital skill.
Gelaran Festival TIK tahun 2023 di Semarang diharapkan mampu memberikan kontribusi dan manfaat untuk masyarakat. "Harapan saya mudah-mudahan kegiatan ini, sungguh memberikan manfaat kepada masyarakat, serta akan menarik kita semua memerangi hal negatif melalui dunia digital," tutupnya.