MIX.co.id – Frisian Flag Indonesia (FFI) meresmikan pabrik baru di Cikarang, Jawa Barat. Pembangunan pabrik yang menelan biaya Rp3,8 triliun ini merupakan wujud komitmen FrieslandCampina dalam berinvestasi di Indonesia, khususnya di sektor susu, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
CEO Royal FrieslandCampina N.V., Jan Derck van Karnebeek, menyatakan pabrik baru di Cikarang ini sebagai investasi terbesar perusahaan induk FrieslandCampina di seluruh dunia. Pabrik berfungsi sebagai pusat penghubung untuk Asia Tenggara.
“Sesuai komitmen kami, pabrik menghadirkan produk susu berkualitas tinggi dan bergizi bagi generasi masa kini dan masa depan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara,” ujarnya dalam acara peresmian pabrik baru FFI, Selasa (2/7), di Cikarang, Jawa Barat.
Peresmian dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Presiden Direktur FFI Berend van Wel, dan Pj. Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Pabrik susu di Cikarang ini menandai ekspansi terbaru FFI yang sebelumnya memiliki fasilitas di Pasar Rebo (beroperasi sejak tahun 1971) dan Ciracas (didirikan pada tahun 1977).
Dibangun di atas lahan seluas 25,4 hektar atau setara dengan 35 lapangan sepakbola, pabrik memiliki kapasitas poduksi sebesar 400 ribu kilogram susu segar setiap hari untuk menghasilkan 700 juta kilogram produk susu setiap tahunnya.
Bahkan, pabrik berpotensi untuk memproduksi hingga 1 miliar kilogram produk susu setiap tahun. Sedangkan bahan baku susu segar dipasok oleh 30 ribu lebih peternak sapi perah rakyat dari 20 koperasi di seluruh Pulau Jawa.
“Produksi pabrik sebagian besar untuk pasar dalam negeri. Hanya sebagian kecil yang diekspor dengan tujuan negara Asean seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand,” lontar Karnebeek.
Pabrik didukung teknologi modern yang ramah lingkungan, seperti penggunaan boiler biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap, fasilitas daur ulang air limbah untuk pengelolaan air, dan sistem atap panel surya.
Pabrik Cikarang menargetkan untuk mengurangi emisi CO2/gas rumah kaca sebesar 45%, menghemat konsumsi listrik sebesar 22%, dan konsumsi air sebesar 25%.
Hal itu selaras dengan rencana iklim FrieslandCampina untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 63% dari tahun 2015 hingga 2030.
Konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia 16,1 liter/kapita/tahun setara susu segar. Angka ini masih di bawah negara tetangga seperti Malaysia sebesar 50,9 liter/kapita/tahun, Singapura sebesar 46,1 liter/kapita/tahun, dan Vietnam yang mencapai 20,1 liter/kapita/tahun.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut, FFI meluncurkan program ‘Gerakan Nusantara’ yang diinisiasi sejak tahun 2013 untuk meningkatkan kebiasaan hidup sehat anak-anak Indonesia minum susu, berolahraga, dan mengonsumsi jajanan yang aman, berkualitas, dan bergizi di kantin sekolah.
Kemudian, sejak tahun 2014, FFI juga berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), para ahli gizi, organisasi dan akademisi melalui 'Program Susu Sekolah', untuk mendukung asupan nutrisi berkualitas bagi anak-anak dan ibu.
“Bekerja sama dengan Indonesia Food Security Review (IFSR), program ini diharapkan dapat menjangkau 10 sekolah di Cikarang yang memberikan manfaat bagi lebih dari 2 ribu siswa setiap harinya hingga Desember 2024," kata Berend van Wel. ()