FITMee Ramaikan Pasar Mie Instan

Pasar mie instan kembali diramaikan oleh pemain baru, FITMee. Kali ini, merek baru tersebut berasal dari produsen lokal PT FIT Indonesia Tama. Mencoba tampil beda dengan merek-merek incumbent seperti Indomie (dari Indofood Group) dan Mie Sedaap (dari Wings Group), FITMee menawarkan kandungan high fiber, super low calorie, dan low colesterol.

FITMee hadir dalam dua variasi rasa, yakni rasa mie soto dan mie goreng. FITMee rasa soto, kalorinya hanya 60 kalori dan untuk rasa mie goreng 150 kalori. "Mie instan pada umumnya berkisar antara 360 – 500 kalori per bungkusnya, sehingga FITMee jauh lebih rendah kalorinya dan lebih aman dikonsumsi dibandingkan mie instan lainnya," klaim Bambang Reguna Bukit yang akrab dipanggil Bams di sela-sela launching FITMee hari ini (9/5) di Tokopedia Tower, Jakarta.

Ide membuat FITMee diprakarsai oleh Bambang Reguna Bukit, Christopher Tanuwidjaja, Jeff Budiman, dan Mikhavita Wijaya. "Kami berempat hobby olahraga dan suka makan, khususnya mie instan, tapi di satu sisi kami juga tidak ingin gemuk," cerita Bams.

Untuk itu, mereka membuat produk mie instan yang berkalori rendah dengan menggunakan bahan olahan serat Shirataki Kering (sejenis tanaman umbi-umbian dari Jepang yang kemudian diolah dan dikenal menjadi konyaku. "Teksturnya kenyal seperti jeli dan berwarna putih bening serta mengandung air hampir 97% dan 3% serat. Kandungan kalori yang terdapat dalam shirataki sangatlah rendah, sehingga memang sangat baik sebagai pengganti mi untuk mereka yang gemar makan mie, tapi takut mengalami kenaikan berat badan," lanjutnya.

Bams yang juga didaulat sebagai Brand Ambassador FITMee mengakui bahwa produk ini sangat baik untuk diet, apalagi bagi mereka yang mengindari makan karbohidrat berlebihan. "Produk ini juga dapat dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang tua," ujarnya.

Christopher Tanuwidjaja yang juga salah satu owner menambahkan, bisnis yang dijalani bersama ketiga sahabatnya itu, ke depannya diharapkan akan memberikan peluang untuk menjadikan FITMee semakin besar dan dapat bertumbuh secara bisnis. Namun, ia bersama mitra lainnya, terlebih dulu akan concern pada Engament Marketing dan melengkapi berbagai persyaratan yang ada.

“Peluang bisnis di industri makanan sangat potensial. Untuk itu sebelum kami jauh ke depan ada beberapa hal yang harus kami akan lengkapi dan sedang proses, seperti mendapatkan proses halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Untuk lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah kami dapatkan," ungkap Christoper.

Terkait penjualan, saat ini FITMee bekerja sama dengan Tokopedia. "Kami jual dengan sistem offline contact. Ke depannya, kami akan melakukan terobosan marketing lainnya sehingga dalam waktu yang relatif singkat produk FITMee akan dikenal dan disukai oleh masyarakat umum,” tegas Christopher yang juga merupakan pebisnis yang menjalankan Grup Rodamas.

FITMee dibandrol dengan harga terjangkau. FITMee isi 2 (mix rasa) dijual dengan harga Rp 30.000, rasa Mie Goreng Korea isi 6 Rp 85.000, rasa Mie Soto isi 6 Rp 85.000, dan isi 24 (1 box) Rp 324.000.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)