Frisian Flag Kembali Edukasi tentang Pentingnya Pemenuhan Gizi Bagi Keluarga

MIX.co.id - Memanfaatkan momentum Hari Gizi Nasional, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali mengedukasi tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi keluarga Indonesia. Edukasi ini dikemas dalam bentuk webinar pada hari ini (25/1), dengan menghadirkan narasumber inspiratif seperti Guru Besar Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat FKMUI Prof. Dr. drg Sandra Fikawati, MPH; Pendiri Rumah Singgah Sahabat Gizi Ir. Irawati Susalit; dan Kartini Peternak Indonesia Rumini.

Upaya edukasi ini berangkat dari fakta yang dirilis Global Nutrition Report (GNR) tahun 2020, yang menunjukkan bahwa Indonesia mengalami triple burden masalah gizi, yaitu kekurangan gizi mikro, kekurangan makro, dan gizi lebih. Sementara itu, analisis Fill the Nutrient Gap (FNG) yang dirilis pada November 2021 menunjukkan bahwa setidaknya satu dari delapan orang Indonesia tidak mampu membeli makanan yang memenuhi kebutuhan gizi mereka. Itu artinya, pemenuhan gizi berkualitas dan pemberian akses terhadap gizi baik masih menjadi tantangan yang kita hadapi bersama saat ini.

Dituturkan Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro, “Hari Gizi Nasional menjadi momentum untuk kita bersama kembali memprioritaskan pemenuhan gizi berkualitas sebagai langkah untuk membangun generasi yang lebih baik. Sebab, kondisi pemenuhan gizi saat ini merupakan refleksi dari kualitas masa depan bangsa kelak. Sebagai perusahaan, FFI percaya, untuk menggerakkan sebuah bangsa, kita perlu memulai perubahan dari unit terkecil, yaitu keluarga. Memasuki 100 tahun kehadirannya di Indonesia, FFI mengajak keluarga Indonesia untuk bergerak maju bersama sesuai dengan peranan dan keahlian masing-masing, melalui peningkatan status dan pemenuhan gizi keluarga Indonesia.”

Lebih jauh ia menjelaskan, sebagai perusahaan, FFI juga berkomitmen untuk terus memperbaiki status gizi masyarakat melalui kehadiran produk bergizi berkualitas terjangkau, di antaranya melalui kehadiran Frisian Flag Kompleta dan Susu Bendera, serta mendukung dan menginisiasi berbagai program perbaikan gizi bersama mitra terkait. “Hal ini sejalan dengan visi perusahaan, Nourishing by Nature, dengan tujuan besar mewujudkan Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras,” lanjutnya.

Sementara itu, mengusung semangat kolaborasi, pada peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini, pemerintah mengusung tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas”. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menargetkan penurunan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

Guna mencapai target tersebut, pemerintah melakukan dua intervensi holistik, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Terkait intervensi spesifik yang berkaitan dengan sektor kesehatan setelah kelahiran, Kemenkes mendorong pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan kecukupan makanan pendamping ASI, utamanya protein hewani – salah satunya melalui pemberian susu.

Guru besar Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat sekaligus wakil ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesheatan (PKGK) FKMUI Prof. Dr. drg Sandra Fikawati, MPH, menerangkan, ”Dalam upaya pencegahan dan pengendalian stunting, protein hewani mutlak dibutuhkan. Hal ini dikarenakan protein hewani memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap, yang berperan penting dalam proses pertumbuhan anak. Produk susu merupakan salah satu protein hewani yang dinilai paling efektif dalam menurunkan risiko stunting, dibanding jenis protein hewani lain seperti telur dan daging. Meski perlu diingat, asupan protein hewani dan jenis makanan lain yang bervariasi tetap penting untuk dipenuhi.”

Sejatinya, kehadiran susu sebagai salah satu asupan protein hewani bergizi baik, tentu tak bisa lepas dari peran penting dari para peternak susu sapi perah. Salah satu sosok peternak yang bukan hanya berupaya berjuang memenuhi gizi keluarganya, tapi juga keluarga Indonesia adalah Rumini, yang juga merupakan peserta program Kartini Peternak Indonesia binaan FFI.

“Saya percaya, susu memiliki peran penting dalam kemajuan keluarga Indonesia. Bagi keluarga saya pribadi, selain menjadi sumber pendapatan ekonomi, susu juga menjadi sumber gizi penting yang menjadi fondasi dalam memulai hari. Inilah mengapa, meski bukan tanpa tantangan, saya terus bergerak maju untuk ambil bagian dalam pemenuhan gizi keluarga Indonesia, melalui keahlian yang saya miliki, yaitu menjadi peternak sapi perah,” ucap Rumini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)