MIX.co.id - Undang-Undang (UU) Kesehatan Republik Indonesia yang dinilai akan membawa perubahan strategis bagi usaha farmasi di masa yang mendatang, baru saja disahkan Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI). Menyikapi hal itu, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menggelar Rapat Rerja Nasional (Rakernas) Tahun 2023 di Jakarta, pada awal September ini.
Sebagai satu-satunya wadah induk organisasi perusahaan farmasi di Indonesia yang memenuhi 90% kebutuhan obat nasional, kali ini GPFI mengusung tema “Transformasi & Sinergi Pelaku Usaha Farmasi Untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan”.
Melalui kegiatan ini diharapkan para anggota, pelaku usaha farmasi, regulator, serta seluruh pemangku kepentingan dapat mewujudkan perubahan yang diiringi dengan sinergitas untuk memberikan kontribusi bagi dunia kesehatan dan farmasi tanah air.
“GPFI percaya sinergitas dan kolaborasi adalah kunci dalam mewujudkan perubahan dengan dampak terbaik. Melalui Rakernas ini, kami mencoba menentukan mau ke mana arah usaha farmasi Indonesia dibawa dengan adanya UU Kesehatan ini. Pada Rakernas ini Kami membahas seluruh aspek usaha farmasi mulai dari industri, distribusi, apotek, toko obat, dan isu-isu terkini di berbagai daerah melalui perwakilan Pengurus Provinsi GPFI yang hadir. Kita berharap tentunya dengan adanya Rakernas ini seluruh pihak dapat menyamakan persepsi dan terus berkolaborasi untuk memajukan dunia kesehatan dan farmasi di Indonesia,” terang Ferry Soetikno, Wakil Ketua Umum GPFI.
Langkah itu disambut baik oleh Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES-RI) yang turut hadir secara daring pada kegiatan Rakernas GPFI tahun 2023. “Saya berharap pemerintah dan GPFI dapat bersinergi serta terus mendorong industri farmasi untuk mengembangkan produk sediaan farmasi dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan produk sediaan farmasi dalam negeri serta meningatkan tingkat komponen dalam negeri sehingga dapat mewujudkan Indonesia sehat yang produktif, mandiri, dan berkeadilan.”
Sementara itu, Togi Junice Hutadjulu, Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, BPOM RI yang hadir mewakili dan membacakan sambutan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI) mengatakan, “Kami menyambut baik tema Rakernas Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia. Tema ini mencerminkan semangat dan komitmen anggota GPFI untuk mewujudkan visi kita bersama, membangun manusia sehat, dan produktif menyongsong Indonesia emas 2045. GPFI adalah mitra strategis BPOM dalam melindungi dan meningkan kesehatan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan GPFI yang dibangun atas dasar komitmen, tanggungjawab, kebergunaan, dan rasa saling percaya dalam penjaminan keamanan mutu dan khasiat obat di Indonesia.