MIX.co.id - Pionir perusahaan daur ulang baterai ion-litium, Warfy, telah menjalin kemitraan dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Hascar Automotive Group, salah satu distributor dan produsen kendaraan listrik yang beroperasi secara regional di ASEAN dan Timur Tengah, termasuk di Indonesia.
Inisiatif tersebut merupakan upaya untuk mempromosikan keberlanjutan dan meminimalkan dampak lingkungan melalui daur ulang baterai bekas yang berpotensi bernilai tinggi. Untuk itu, daur ulang baterai bekas pada kendaraan listrik akan digarap serius oleh kedua belah pihak. Tujuannya adalah untuk memulihkan elemen-elemen berharga yang ada dalam baterai ion-litium yang sudah terpakai.
Ion-litium merupakan jenis baterai yang paling banyak dipakai oleh kendaraan listrik. Baterai ion-litium bekas dari kendaraan listrik adalah sumber daya yang berharga, terutama setelah umur pakainya dalam kendaraan listrik telah berakhir. Baterai ini biasanya masih memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup tinggi jika digunakan dalam pemanfaatan aplikasi lain, meskipun tidak lagi memenuhi kebutuhan mobilitas.
Bersama dengan Hascar Automotive Group, Warfy ingin memulai membuat perubahan untuk dampak lingkungan yang lebih baik dan positif. “Kita tahu bahwa penggunaan baterai ion-litium di industri energi terbarukan dan penyimpanan energi adalah salah satu solusi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketidakpastian energi,” terang Tommy Sucipto, Managing Director Warfy.
Warfy selama lebih dari periode dua tahun melakukan ekstensif riset terhadap pasar domestik dan international. "Kami membuktikan kurangnya teknologi komersial yang teruji, khususnya yang didesain untuk daur ulang baterai ion-litium dan ekstraksi lengkap elemen-elemen yang berharga," ucapnya.
Di sisi lain, Hascar Automotive Group, sebagai distributor dan produsen kendaraan listrik, tingkat mobilisasi masyarakat juga tidak dapat dipungkiri mengalami peningkatan. Dengan demikian, kebutuhan mobil listrik berikut dengan komponennya juga akan turut andil dalam ekosistem mobilitas ini. Pergantian baterai yang sudah tidak layak digunakan, maka akan digantikan dengan kondisi baterai yang baru.
“Kolaborasi dengan Warfy ini akan menjadi hubungan mutualisme yang positif. Sebagai distributor dan produsen kendaraan listrik, kami sangat diuntungkan dengan kerja sama ini. Kami akan terus meningkatkan teknologi pemulihan baterai dan mengoptimalkan penggunaan baterai bekas dalam aplikasi penyimpanan energi,” urai Yedi Sondy, Direktur dan CEO PT Hascar Electrica International.
Laporan Gaikindo menyebutkan data penjualan mobil listrik di Indonesia mencapai 23.154 unit pada semester 1 tahun 2023. Angka itu melonjak dari tahun lalu yang sebanyak 15.437 unit. Secara rinci, jumlah mobil listrik berbasis baterai (BEV) yang terjual di Indonesia sebanyak 17.280 unit pada Januari-Juni 2023, kemudian disusul dengan penjualan mobil listrik jenis hybrid di Indonesia sebanyak 5.849 unit. Jika dibandingkan tahun lalu pada 2022, BEV terjual 10.327 dan hybrid sejumlah 5.100 unit.
Banyaknya penjualan mobil listrik berbasis baterai ini yang kemudian menjadi acuan bagi Warfy dan Hascar untuk terus bersinergi dan berkomitmen dalam pemanfaatan limbah baterai ion menjadi energi baru yang terbarukan, meningkatkan siklus hidup baterai, dan meminimalkan limbah dari kendaraan listrik.