Gandeng Rajawali Fondation, Kemenkeu Kirim 18 Pegawai ke Harvard

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjalin kerja sama dengan Rajawali Foundation dalam upaya meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang transformasi digital.

Sebanyak 18 pegawai Kemenkeu yang telah diseleksi secara ketat diikutsertakan dalam program pendidikan eksekutif non-gelar Digital Transformation in Government: Innovating Public Policy and Services di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat (AS).

Program pendidikan non-gelar tersebut terbagi dalam dua tahap yang masing-masing diikuti oleh sembilan peserta. Tahap pertama dilaksanakan pada November 2018, sedangkan tahap kedua pada Februari 2019.

Presiden Rajawali Foundation Jonathan Pincus mengungkapkan, pendidikan dan pelatihan ini diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kapasitas para pejabat di Kemenkeu, khususnya yang terlibat langsung dalam upaya transformasi. Kegiatan pendidikan dan pelatihan di Harvard Kennedy School tersebut merupakan bagian dari Rajawali Leadership Program (RLP).

RLP merupakan program pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, yang diselenggarakan oleh Rajawali Foundation bersama Harvard Kennedy School,” jelas Jonathan kepada media di Jakarta, pekan lalu (30/11).

Pada program tahap pertama, sembilan ASN Kemenkeu telah menyelesaikan kegiatan pendidikan dan pelatihan selama 11-16 November 2018. Di bagian akhir kegiatan, peserta mendapatkan materi berjudul “Indonesia Kaya” yang dipresentasikan oleh Prof Gustav Papanek.

Selain menerbitkan buku dan menulis puluhan jurnal ilmiah di bidang ekonomi, selama karir akademisnya di Universitas Harvard dan Universitas Boston, Papanek juga memberikan nasihat kebijakan praktis kepada banyak pemerintahan di lebih dari 20 negara. Pada tahun 2014, didukung oleh Rajawali Foundation, Papanek menerbitkan buku berjudul “Pilihan Ekonomi yang Dihadapi Presiden Baru”.

Pada tahap kedua, bulan Februari 2019 mendatang, ada sembilan orang lagi pegawai Kemenkeu yang akan bertolak ke Harvard,” tandas Direktur Eksekutif Rajawali Foundation Agung Binantoro. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)