Gandeng Skin+, Sequis Edukasi 150 Karyawan

Menggandeng brand perawatan Skin+, Sequis menggelar program edukasi kesehatan kepada 150 karyawannya, pada hari ini (26/7), di Jakarta. Mengusung tema "Glow Your Skin, Glow Your Financial", program edukasi tersebut diharapkan dapat membuat karyawan Sequis peduli pada kesehatan, sehingga mereka tetap produktif. Sejatinya, karyawan yang produktif dapat bekerja maksimal dan membuahkan hasil kerja yang optimal.

Pada kesempatan itu, sejumlah pembicara dihadirkan. Di antaranya, Dokter Estetika Skin+ Indonesia Renobulan Sanusi, Agency Development Manager Sequis Henry Virpi K S, RFP®, LCPC, Isabela Mulyawati Fauzi yang dikenal sebagai selebriti dan presenter TV, serta Dewi Amanda yang juga salah satu selebriti di Tanah Air.

Pada sesi pertama, para peserta yang didominasi karyawan perempuan diajak dr. Renobulan untuk memahami pentingnya merawat kesehatan kulit. "Sebagai pekerja, seringkali kita lalai memperhatikan kesehatan dan kebersihan kulit wajah, karena banyak faktor, seperti kelelahan karena perjalanan dari-dan menuju kantor, banyak pekerjaan menumpuk, kurang istirahat, sering lembur, hingga tidak memperhatikan asupan gizi dengan sering menyantap makanan siap saji (junk food). Pada akhirnya, gaya hidup yang tidak sehat akan memengaruhi kesehatan kulit karyawan," ujarnya.

Lebih lanjut dr. Renobulan menambahkan, dalam dunia kerja, setiap karyawan akan bertemu dengan banyak orang. Jika kulit sehat dan bercahaya, maka orang akan lebih percaya diri. Masalah kulit juga bisa datang dari faktor luar, tetapi secara alami seiring dengan bertambahnya usia, kulit wajah juga akan mengalami penuaan dan berubah.

Pada kesempatan itu, Skin+ Indonesia juga memperkenalkan konsep cara merawat kulit dengan teknologi terkini dan lebih efektif untuk mengatasi, menyembuhkan, dan merawat kulit wajah dari berbagai macam permasalahan, seperti jerawat, pigmentasi, bahkan penuaan. "Perawatan terdiri dari Medical, Recovery, dan Maintenance. Setiap tahapan membutuhkan waktu sekitar 40 menit dan setiap interval perawatan dapat dilakukan 1 minggu sekali atau tergantung pada masalah kulit," ucap dr. Renobulan.

Bicara soal perawatan kulit, tentu saja tidak terlepas dari soal bujet. Oleh karena itu, pada sesi berikutnya, para peserta diedukasi tentang bagaimana mengatur anggaran keluarga agar kebutuhan merawat kulit dapat selalu tersedia. Termasuk, cara terbaik mengelola anggaran perawatan kulit dengan tidak mengganggu anggaran keluarga.

Diungkapkan Henry, kebutuhan untuk skin care dapat dipenuhi dengan cara menyisihkan dari total kebutuhan. “Misalnya, kita menyisihkan 40% dari total pendapatan untuk kebutuhan yang pasti terjadi, seperti makan, transportasi, listrik, uang sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat ditunda. Setelah kita mengalokasikan dan masih ada sisa dana, barulah dapat kita gunakan untuk keperluan skin care," paparnya.

Sebaliknya, jika dari pos kebutuhan ternyata tidak ada budget tetapi harus melakukan skin care, maka alternatifnya adalah meninjau kembali dari pos kebutuhan, mana yang bisa disesuaikan atau alternatif lainnya dengan mencari pendapatan tambahan. "Mencari sumber pendapatan tambahan tujuannya agar pengeluaran rutin dan cicilan dapat tetap terpenuhi dan kita dapat memenuhi kebutuhan lain," ujar Henry.

Salah satu pekerjaan yang berpeluang mendapatkan penghasilan tinggi tanpa mengganggu rutinitas pekerjaan utama adalah agen asuransi. “Agen asuransi adalah profesi mulia karena membantu orang lain untuk merencanakan keuangan mereka dan membantu mempersiapkan hari esok mereka yang lebih baik. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari profesi agen, misalnya memiliki waktu yang lebih fleksibel sehingga tetap dapat mengerjakan pekerjaan utama dengan baik, dapat dikerjakan oleh siapa saja termasuk Ibu Rumah Tangga dan tetap dapat mengurus keluarganya, dan tentunya akan mendapatkan income yang tak terbatas sebab semua bergantung pada diri sendiri," urainya.

Selain itu, ia juga menjelaskan konsep dana darurat dan pentingnya asuransi. Menurutnya, asuransi akan sangat membantu jika kelak terjadi kesulitan likuiditas akibat berbagai kejadian tak terduga. "Asuransi juga membantu mempersiapkan hari tua. Artinya, pada saat usia pensiun dan mengalami sakit, maka masih ada dana untuk pengobatan dan perawatan di hari tua," tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)