Gastro Diplomacy, Strategi Branding Indonesia lewat Kuliner

Gastro Diplomacy menjadi salah satu prioritas diplomasi Indonesia 2020-2024. Di samping mengangkat citra Indonesia sebagai negara dengan kekayaan kuliner yang sangat beragam, Gastro Diplomacy juga merupakan salah satu tools penting untuk membangun branding Indonesia, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri RI, Cecep Herawan, dalam seminar daring bertajuk “Citra Indonesia melalui Gastro Branding dan Gastro Diplomacy, yang diselenggarakan Keluarga Alumni Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (Kahigama) bekerja sama dengan Indonesian Gastronomy Community (IGC), Minggu malam (16/8), di Jakarta.

Acara dibuka oleh sambutan dari Ketua KAHIGAMA, Nia Sarinastiti dan Ketua IGC, Ria Musiawan. Seminar yang dimoderatori oleh Dewan Pembina IGC, Agus Marsudi itu membahas tentang peran gastronomi atau kuliner sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia.

Mengenalkan kuliner Indonesia, menurut Cecep, dilakukan melalui event festival makanan atau promosi kuliner ke mancanegara. Namun sayangnya, event kuliner tersebut diselenggarakan belum dalam taraf kampanye nasional. Catatan Global Ranking of Soft Power 2015 Portland USC Centre on Public Diplomacy, Indonesia menduduki peringkat ke-9 di Asia, tertinggal dengan Korea dan Thailand.

Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan Gastro Diplomacy adalah salah satu prioritas diplomasi tahun 2020-2024. “Harapannya, setelah mengenal kuliner Indonesia, publik internasional tertarik untuk berkunjung sehingga jumlah wisatawan asing meningkat. Dalam mendukung Gastro Diplomacy, para diaspora Indonesia di luar negeri adalah aset bangsa yang sangat berharga dan berperan krusial,” ujar Cecep.

Penulis buku Gastronomi Brand, Irwansyah yang hadir sebagai pembicara menyampaikan bahwa makanan adalah salah satu instrumen diplomasi. Dalam mendukung hal tersebut, dibutuhkan peran media dan diaspora untuk menyampaikan informasi mengenai makanan Indonesia.

“Kajian literatur saya menunjukkan bahwa engagement adalah faktor penting untuk mengedepankan Gastro Branding bagi Indonesia,”

Langkah Gastro Branding dapat dilakukan mulai level rendah, yakni cita rasa kuliner yang disesuaikan dengan market setempat, level moderat (adaptasi pada bahan baku dengan cara mengganti bahan baku lain seperti pada kemiri yang sulit ditemukan di Thailand), hingga level tinggi yang yang fokus pada upaya mempertahankan kuliner dengan cita rasa asli Indonesia.

Di belakangnya, imbuh Irwansyah, ada story telling. Kuliner diceritakan dari bahan baku, proses mengolah, kemasan hingga penyajiannya sehingga lebih menarik.

Laporan CNN tahun 2011 mengungkapkan, dua makanan Indonesia, yakni rendang dan nasi goreng masuk dalam daftar makanan paling lezat di dunia. Menurut Konsul Jenderal RI di Mumbai, India, Agus Saptono, keberagaman boga di Indonesia sangat luar biasa, bisa dikatakan paling kaya dibandingkan dengan negara lain. Lebih dari 3.000 ragam kuliner di Tanah Air.

“Perlu ada konsistensi dalam menetapkan sejumlah kuliner unggulan Indonesia dan dibutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, diaspora Indonesia di luar negeri, dan perwakilan RI di berbagai negara,” ungkapnya.

Pemilik Djawa Restaurant di Perancis yang mewakili diaspora, Stephanie Dambron menyampaikan perlunya mengoptimalkan potensi dan kekuatan kuliner Indonesia. “Ada banyak kelebihan pada masakan Indonesia. Makanan Indonesia sangat beragam, kaya akan rempah-rempah dan sangat eksotis karena sebagian besar masih belum dikenal dan sangat baru untuk orang Perancis. Jadi ini adalah peluang,” katanya.

Ada tiga solusi untuk meningkatkan popularitas kuliner Indonesia di mata dunia, selain pentingnya lokasi . “Pertama, kita perlu memilih hidangan ikonik yang mudah disukai banyak orang. Kemudian, masakan harus sesuai dengan selera orang asing dan harus mudah dipasarkan. Selain itu, kami perlu membedakan diri dari masakan negara tetangga," papar Stephanie, yang berencana akan membuka franchise untuk kuliner Indonesia di Perancis.

Alhasil, para pembicara sepakat bahwa keberagaman kuliner adalah kunci dari Gastro Diplomacy Indonesia. Kuliner adalah salah satu media untuk memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia (branding), bahkan dapat menjadi motor penggerak diplomasi budaya.

Dibutuhkan upaya sinergis dan konsistesi untuk memperkenalkan kekayaan ini, yaitu dengan membuka lebih banyak lagi restoran Indonesia di mancanegara, serta mempromosikan kuliner melalui festival makanan Nusantara.Tahun 2016, terdapat 2.347 rumah makan Indonesia tersebar di mancanegara. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)