Gelar Diskusi Kesehatan, Klinik Nyeri DR. Indrajana Perkenalkan Teknologi IPM

Klinik Nyeri DR. Indrajana menggelar diskusi kesehatan bertajuk “Solusi Terkini Saraf Terjepit Tanpa Operasi dengan Kateter Racz dan DiscFX”, pada hari ini (15/7) secara virtual. Pada kesempatan ini, sejumlah pembicara dihadirkan, yakni Dr. Mustapa Widjaja, Direktur Utama Klinik Utama DR. Indrajana; Dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP, Ketua Indonesian Neurosurgical Pain Society; dr. Mustaqim Prasetya, SpBS; dan dr. Danu Rolian, SpBS, Epidural Neuroplasty dan Disc FX.

Hernia nukleus pulposus (HNP) atau dalam istilah awamnya saraf terjepit merupakan suatu kondisi yang diakibatkan menonjolnya bantalan tulang belakang, sehingga menjepit saraf tulang belakang. HNP dapat terjadi pada semua ruas tulang belakang. Saraf terjepit juga bisa terjadi pada ruas leher C5-C6 atau C6-C7.

Saraf terjepit dapat diderita oleh segala usia, baik muda maupun tua. Pada usia muda umumnya disebabkan oleh cedera dan beban berat pada tulang belakang sehingga menyebabkan penonjolan bantalan tulang atau diskus intervertebrali. Sedangkan pada usia tua, disebabkan proses degenerasi dan hilangnya elastisitas batalan tulang.

Faktor risiko saraf terjepit ini cukup banyak, antara lain usia, cedera (baik jatuh akibat kecelakaan atau olahraga), aktivitas dan pekerjaan (duduk lama, mengangkat ataupun menarik beban yang berat, sering memutar punggung ataupun membungkuk, latihan fisik terlalu berat dan berlebihan, terpapar getaran yang konstan, olahraga berat, merokok, berat badan berlebihan, dan batuk dalam waktu yang lama. Sementara itu, nyeri akibat saraf terjepit dapat mengganggu aktivitas harian penderitanya. Biasanya, saat nyeri sudah berlangsung lama, penderitanya mulai mencari solusi untuk mengatasi nyerinya.

“Kini, dunia medis sudah berkembang semakin maju dengan adanya Interventional Pain Management (IPM). Teknologi IPM ini menerapkan teknik-teknik intervensi untuk menangani nyeri subakut, kronik, persisten, dan nyeri yang sulit diatasi, baik secara independen maupun bersama dengan modalitas terapi lainnya,” urai Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP.

Ditambahkan Ketua Indonesian Neurosurgical Pain Society, Teknologi IPM dapat berupa injeksi kortikosteroid, radiofrekuensi ablasi, laser, kateter RACZ, endoskopi tulang belakang, dan yang paling terbaru adalah DiscFX. “Semua teknologi ini akan membantu menangani nyeri tulang belakang yang menjadi salah satu keluhan utama penderitanya saat berkonsultasi dengan dokter,” ucapnya.

Sementara itu, menurut dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, dulu kondisi saraf terjepit perlu ditangani dengan operasi terbuka yang memiliki banyak risiko dan proses pemulihannya lama. “Kini, seiring dengan majunya teknologi kedokteran, saraf terjepit sudah dapat diatasi dengan teknologi invasif minimal tanpa bedah terbuka dengan risiko yang lebih minimal. Saraf terjepit juga sudah dapat ditangani tanpa perlu rawat inap, dan proses pemulihannya cepat. Selain itu, biaya jauh lebih terjangkau dibandingkan operasi terbuka dulu,” yakinnya.

Danu Rolian, SpBS, menuturkan, salah satu Teknik IPM untuk mengatasi nyeri tanpa operasi adalah kateter RACZ yang berukuran mikro dan akan dimasukkan ke dalam rongga epidural di tulang belakang.“Prosedur kateter RACZ ini hanya membutuhkan waktu 30-45 menit, sehingga tidak perlu rawat inap sehingga pasien bisa langsung pulang,” ujarnya.

Teknologi IPM terbaru lainnya adalah DiscFX yang dapat mengatasi jepitan saraf tulang belakang sehingga nyeri bisa tuntas. “Keunggulan DiscFX ini adalah hanya memerlukan sayatan kecil sehingga biusnya cukup lokal dan tanpa rawat inap. Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, DiscFX ini dapat memberikan perbaikan kualitas hidup penderita saraf terjepit lebih baik, karena dapat terbebas dari siksaan nyeri akibat saraf terjepit,” lanjut dr. Danu.

Baru-baru ini, Klinik Utama DR. Indrajana memiliki layanan terbarunya, Klinik Nyeri DR. Indrajana. Klinik nyeri ini berfokus pada penanganan nyeri tulang belakang dengan teknologi terkini yang lebih terjangkau biayanya.

Diuraikan dr. Mustapa Widjaja, “Klinik Nyeri DR. Indrajana akan berkomitmen untuk memberikan layanan medis untuk penanganan nyeri tulang belakang secara komprehensif, karena kami memiliki beragam teknologi IPM guna menjawab kebutuhan penderita nyeri yang sedang mencari kesembuhan tanpa operasi. Kateter RACZ dan DiscFX merupakan fasilitas yang telah tersedia di Klinik Nyeri DR. Indrajana, selain fasilitas endoskopi tulang belakang, laser, dan radiofrekuensi ablasi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)