MIX.co.id - Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya pemahaman akan financial reputation tercatat masih rendah. Hal itu sejalan dengan indeks literasi keuangan di Indonesia pada 2024, yang menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) baru mencapai 65,4%.
Berangkat dari fakta itu, Jenius menggelar Kelas Finansial Jenius bertajuk “Financial Resolutions: Build a Better Financial Reputation”, yang digelar pada hari ini (24/1), di Jakarta. Pada kesempatan itu, dihadirkan pembicara pakar, Ully Safitri, Certified Financial Planner, CHRP selaku Consultant OneShildt dan Febri Rusli selaku Digital Banking Product & Innovation Head SMBC Indonesia.
Diungkapkan Febri, OJK sebagai regulator memang meminta semua pihak institusi keuangan untuk melakukan edukasi. "Jenius atau SMBC rutin menggelar edukasi finansial, salah satunya melaluo Kelas Finansial ini. Tidak hanya itu, Jenius juga punya tim co-create yang paling dekat dengan nasabah, sehingga kita bisa mendapatkan masukan langsung dari mereka. Nah, di co-create ini kami juga sering menggelar kelas finansial," ucapnya.
Di Kelas Finansial yang dihadiri puluhan jurnalis itu, Jenius juga memperkenalkan inovasi terbarunya, Creditbility. Melalui inovasi itu, Jenius membantu pengguna tidak hanya mengetahui nilai kelayakan kredit mereka, tetapi juga menjadi alat yang praktis untuk mengajukan dan mengelola ketiga produk kredit tersebut di Jenius secara lebih mudah dan terintegrasi.
“Melalui Creditbility, Jenius memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat mendapatkan ketiga produk kredit di Jenius, seperti Jenius Paylater, Flexi Cash, dan Kartu Kredit Jenius, sekaligus melalui satu kali pengajuan. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat mengelola produk kredit dengan lebih praktis dan aman dalam satu aplikasi, dengan fleksibilitas alokasi limit kredit yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan,” terang Febri.
Tidak hanya memberikan kemudahan untuk mendapatkan seluruh produk pinjaman di Jenius dalam satu langkah pengajuan, Creditbility juga membantu pengguna untuk mengetahui nilai kelayakan kredit yang mereka miliki dan mengalokasikan ke produk kredit sesuai kebutuhan. Creditbility juga akan menyimpan limit kredit yang tidak digunakan, sehingga pengguna dapat mengatur kredit yang dimiliki di Jenius dengan bijak dan lebih aman. Dengan fitur yang ditawarkan ini, Jenius memberikan fleksibilitas sekaligus membantu pengguna membangun reputasi keuangan yang lebih baik.
Setiap pengguna akan mendapatkan produk kredit dan total nilai kelayakan yang sesuai dengan profil keuangan dan riwayat kredit mereka, sehingga mereka bisa mengelola kredit sesuai dengan kemampuan.
Creditbility juga akan menyimpan limit kredit pengguna yang belum terpakai secara otomatis dan berkala, sehingga limit kredit yang belum dialokasikan akan terhindar dari penggunaan yang tidak terkontrol. Limit kredit yang tersimpan di Creditbility dapat dialokasikan kembali kapan pun dibutuhkan.
Lebih jauh Febri menjelaskan, Creditbility juga bisa dijadikan sebagai tolok ukur kelayakan kredit agar pengguna bisa mengetahui dan meningkatkan nilai kredit yang mereka miliki. Dengan menggunakan Creditbility, pengguna dapat mengetahui secara real-time nilai kelayakan kredit mereka, sekaligus membantu membuat perencanaan kredit. Dengan begitu, pengguna dapat menggunakannya sebagai alat untuk akselerasi pencapaian impian mereka, baik itu dalam hal investasi, pendidikan, maupun tujuan finansial lainnya.
“Fitur-fitur dan inovasi yang Jenius hadirkan merupakan langkah nyata mendukung visi SMBC Indonesia untuk menghadirkan solusi keuangan yang inovatif dan relevan. Jenius berharap dapat membantu pengguna dalam menyusun serta mencapai resolusi keuangan mereka pada tahun 2025 untuk membangun reputasi keuangan yang lebih baik,” pungkas Febri.