Gen Z: Terkoneksi Internet Sejak Bangun Tidur

Survei Consumer and Media View Nielsen menyebutkan 1 dari 3 orang masuk ke dalam Generasi Z (Gen Z). Porsi generasi ini hanya terpaut 1% dari generasi millennial.

Gen Z berada di rentang usia 10-24 tahun dan lahir di era teknologi. Tidak mengherankan jika Gen Z disebut generasi yang paling melek teknologi dan selalu terkoneksi ke internet. Belajar online dan bermain games adalah dua aktivitas yang paling menggambarkan mereka.

Survei yang dilakukan Nielsen terhadap 17 ribu lebih responden berusia 10 tahun ke atas di 11 kota besar Indonesia pada Quarter III 2020 menyebutkan, meski tergolong muda, bukan berarti Gen Z tidak memiliki spending power. Hal ini terlihat dari pengeluaran ketika berlibur, mereka terekam menjadi generasi yang paling banyak mengeluarkan uang.

“Hal ini bisa dimaklumi mengingat lebih dari 50% dari Gen Z dengan usia 20 – 24 tahun, sudah bekerja, memiliki uang sendiri, dan belum berkeluarga. Ditambah lagi dengan kepentingan untuk eksis di medsos dengan foto-foto liburan yang menarik membuat Gen Z tidak segan-segan merogoh kocek untuk pengalaman tersebut. Segmen ini patut dilirik oleh industri pariwisata,” papar Hellen Katherina, Executive Director Media dalam paparan virtual kepada media, Rabu (11/11) di Jakarta.

Dalam hal konsumsi internet, Gen Z menggunakan internet paling lama dibandingkan generasi lain. Sejak bangun mereka sudah terkoneksi dengan internet.

Selain internet, media kedua mereka adalah televisi. Temuan menarik survei adalah semakin muda seseorang, semakin lama menggunakan internet. Pola sebaliknya terjadi di media televisi dimana generasi Baby Boomers paling lama menggunakan media televisi.

Dual screening adalah hal yang biasa untuk Gen Z, dan jam sibuk mereka ber-dual screening adalah di jam 19.00 – 21.59 WIB,” papar Hellen.

Barang yang wajib mereka miliki adalah smartphone, karena ini adalah alat utama yang mereka gunakan ketika berselancar di internet. Sesuai dengan kondisi belajar dari rumah saat ini, dua aktivitas online yang paling dapat menggambarkan mereka saat ini adalah belajar secara online dan bermain games. Khusus untuk bermain games, ini adalah aktivitas harian bagi mereka.

Gen Z memilih untuk mencari apa yang mereka butuhkan via online, seperti belanja online atau melihat review product secara online. Menurutnya, penting bagi pemilik brand untuk memperbanyak interaksi terkait produk dan brand secara online jika ingin mencuri hati para Gen Z.

“Di samping itu, bisa juga memanfaatkan sosial media secara tepat dan berkala tidak hanya sebagai sarana promosi tetapi juga meningkatkan engagement dengan konsumen generasi ini,” kata Helen tandas. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)