Gerai Sehat Rorotan Apresiasi Para Pejuang Kesehatan

Saat ini, menciptakan dan mengapresiasi para agen perubahan yang peduli akan kesehatan sejatinya sangat dibutuhkan. Mengingat, sebagian masyarakat Indonesia masih belum mendapatkan akses layanan kesehatan yang optimal, lantaran masih minimnya pengetahuan akan kemudahan akses layanan kesehatan.

Hal itu ditandai dengan Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 terkait pengetahuan masyarakat Indonesia akan kemudahan akses ke rumah sakit yang menunjukkan bahwa sebanyak 36,9% menyatakan sulit dan 37,1% menyatakan mudah.

Berangkat dari fakta itu, Gerai Sehat Rorotan PTTEP-Dompet Dhuafa kembali menggelar program Pejuang Kesehatan Indonesia angkatan ke-2. Pejuang Kesehatan Indonesia merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi untuk tenaga kesehatan baik individu ataupun kelompok yang berkontribusi aktif membantu masyarakat untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak melalui program kesehatan yang berkualitas dan inovatif.

Dikatakan Public Affairs and Relation PTTEP Irwan Mardelis di Bandung, objektif dari program Pejuang Kesehatan Indonesia adalah sebagai upaya mencari masyarakat yang peduli akan kesehatan. "Pejuang Kesehatan Indonesia angkatan ke-2 merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-3 Gerai Sehat Rorotan," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Gerai Sehat Rorotan merupakan klinik kesehatan gratis bagi dhuafa. Ini merupakan kerja sama program kesehatan antara PTTEP dan Dompet Dhuafa. Dalam program Pejuang Kesehatan Indonesia, Gerai Sehat Rorotan bekerja sama dengan BEM Fakultas Kedokteran Universitas Padjajadan yang juga menyelenggarakan kegiatan megabaksos di waktu yang bersamaan.

"Para pejuang kesehatan yang terpilih akan mendapatkan apresiasi berupa dana bantuan program yang digunakan untuk mendukung dan menguatkan program kesehatan yang dijalani. Dari sebanyak 128 peserta yang mendaftar, tepilih 3 orang pemenang yang akan diberikan dana bantuan program. Pejuang kesehatan yang terpilih memiliki program yang berkualitas, menginspirasi kontributif, dan inovatif," imbuhnya.

Salah satu sosok peserta program Pejuang Kesehatan Indonesia yang terpilih, yakni Iin Rosita. Ia merupakan pejuang kesehatan yang memiliki program Health Cadres Center (HCC). “Tingginya angka kematian bayi di Kec. Bendo, Magetan, Jawa Timur membuat saya berinisiatif untuk membentuk sekolah kader kesehatan (HCC). Kader kesehatan inilah yang kemudian berperan untuk membantu bidan dalam mengurus segala hal terkait persalinan warga," tegasnya.

Hasilnya, HCC terbukti mampu menekan angka kematian bayi. Tercatat dari sebanyak 15 kasus kematian bayi per tahun dapat ditekan menjadi 2 kasus. Sampai dengan tahun 2017, tercatat sebanyak 280 orang yang menjadi kader kesehatan HCC.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)