GANGGUAN IT GLOBAL, INDUSTRI HOTEL DAN TRAVELER

Gangguan teknologi global menyerang jantung industri perhotelan, memaksa Marriott dan Hilton mengunci pintu secara manual dan menguji ketahanan operasional mereka, sambil menimbulkan ketidaknyamanan besar bagi para tamu di seluruh dunia.

.

.

Kemarin, CNN memberitakan soal gangguan teknologi global. Dampak dari gangguan IT global kini dirasakan oleh sektor perhotelan, termasuk jaringan besar seperti Marriott International dan beberapa hotel Hilton. Insiden ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi para tamu tetapi juga menantang para pengelola hotel untuk menjaga operasional tetap berjalan.

Marriott International, yang memiliki hampir 8.900 properti di 141 negara dan wilayah, telah mengalami gangguan pada beberapa sistem hotel mereka. Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, perwakilan Marriott menyatakan bahwa mereka sedang aktif bekerja sama dengan vendor untuk menyelesaikan masalah ini dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada tamu. Gangguan ini telah mempengaruhi cara hotel membuat kartu kunci, memaksa staf hotel untuk membuka kunci kamar tamu secara manual.

Contoh spesifik dari ketidaknyamanan ini dapat dilihat di Hilton Phoenix Tapatio Cliffs Resort di Phoenix, Arizona, di mana asisten manajer, Amy Beghtol, mengungkapkan bahwa mereka harus membuka kunci kamar tamu secara manual karena gangguan mempengaruhi perangkat lunak yang digunakan untuk membuat kartu kunci. Menurutnya, situasi ini sangat menantang dan menyebabkan stres yang tidak sedikit, namun banyak tamu yang sudah mengetahui situasi ini sehingga lebih pengertian.

Pengunjung hotel terlihat menggunakan kursi sebagai penahan pintu untuk mencegah pintu tertutup saat mereka harus keluar dari kamar. Ini adalah salah satu cara praktis yang ditempuh tamu untuk mengatasi situasi ini.

Situasi serupa juga terjadi di berbagai sektor perjalanan global, di mana masalah IT yang luas diduga berasal dari pembaruan perangkat lunak oleh perusahaan CrowdStrike pada sistem operasi Microsoft Windows. CrowdStrike dan Microsoft telah mengidentifikasi dan mengatasi penyebab dasar dari masalah ini, namun dampak residual masih mempengaruhi beberapa layanan.

Di luar perhotelan, bandara dan maskapai di seluruh dunia juga berjuang dengan gangguan yang sama, mempengaruhi jutaan pelancong. Di AS, maskapai seperti American Airlines, United Airlines, dan Delta Air Lines telah melaporkan masalah, dengan beberapa di antaranya berhasil memulihkan operasional mereka, meskipun masih dihadapkan pada penundaan dan pembatalan penerbangan lebih lanjut.

Kisah ini menunjukkan betapa integralnya teknologi dalam operasional sehari-hari di berbagai industri dan bagaimana gangguan pada satu sistem bisa memiliki efek domino yang luas, mempengaruhi tidak hanya operasional internal tetapi juga pengalaman dan kenyamanan pelanggan. Ini juga menekankan pentingnya memiliki rencana kontingensi yang efektif dan komunikasi yang jelas dengan para pelanggan ketika terjadi gangguan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)