MIX.co.id - Studi Global Religious Futures menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, yang jumlahnya mencapai 13 persen dari populasi muslim dunia. Sementara itu, The State of Global Islamic Economic mengungkapkan bahwa pertumbuhan industri fesyen muslim di Indonesia adalah yang terbaik kedua di dunia, dengan konsumsi mencapai US$ 21 miliar dan pertumbuhan rata-rata 18,2 persen per tahunnya.
Fakta itu mendorong Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) bersama KADIN menghadirkan program "Embracing Jakarta Muslim Fashion Week". Program ini sebagai langkah awal menetapkan posisi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. Melalui Jakarta Muslim Fashion Week, fesyen muslim Indonesia menjadi semakin kuat di pasar domestik dan peluang bisnis ke pasar global pun akan terbuka luas.
Rangkaian program Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 antara lain fashion show yang menampilkan 36 brand muslim fashion dan diskusi perkembangan Muslim Fashion dari Indonesia. Seluruh program Embracing Jakarta Muslim Fashion Week dapat dinikmati pencinta fesyen secara langsung di venue dan akan ditayangkan secara online ke seluruh dunia melalui berbagai platform digital.
“Jakarta Muslim Fashion Week akan menjadi program annual Kemendag dan KADIN yang bertujuan membesarkan sektor-sektor usaha berorientasi domestik dan ekspor, sehingga ke depannya dapat menjadi muslim fashion event terbesar di dunia. KADIN siap mendukung akselerasi dunia usaha dan membangun kekompakan bersama ekosistem berbagai sektor usaha antar pengusaha dari hulu ke hilir dalam inisiasi Jakarta Muslim Fashion Week sebagai Pusat Muslim Fesyen Dunia,” papar Anne Patricia Sutanto, perwakilan KADIN sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional.
Lebih jauh ia menjelaskan, fesyen muslim Indonesia punya potensi yang besar untuk dapat bersaing di pasar global. Potensi tersebut antara lain karena Indonesia memiliki beragam desain dengan ciri khas budaya yang menampilkan wastra Indonesia, seperti batik, tenun, border, dan aksesoris (perhiasan). "Industri lainnya yang mendukung fesyen muslim Indonesia adalah industri produk kosmetik dan kecantikan yang halal. Semua potensi inilah yang penting untuk diperkenalkan ke dunia Internasional,” yakin Anne.
Ditambahkan Jemmy Kartiwa, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, “Industri garmen dan tekstil nasional siap mendukung pasar fesyen muslim orientasi domestik dan ekspor di Jakarta Muslim Fashion Week. Embracing JMFW ini menginisiasi pembentukan ekosistem sektor tekstil dan garmen dari hulu sampai dengan hilir, dan diharapkan terjadi peningkatan daya saing, kreativitas, dan kebersamaan dalam sektor TPT Nasional seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi nasional,."
Sementara itu, dikatakan Sancoyo Antarikso, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), “Industri fesyen dan kosmetik muslim adalah dua industri yang saling melengkapi. Keduanya dapat tumbuh beriringan dan menjadi ikon kebanggaan bangsa. Perkosmi mendukung kegiatan ini dengan menampilkan beberapa merek kosmetik Indonesia yang bersertifikat halal."
Program Embracing Jakarta Muslim Fashion Week akan berlangsung pada18 November
2021 di Aquatic Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Di tahun pertama penyelenggaraannya ini, Jakarta Muslim Fashion Week akan fokus memperkenalkan desain fesyen muslim Indonesia yang kaya keberagaman kepada pasar domestik dan dunia Internasional.
“Embracing Jakarta Muslim Fashion Week dapat mensosialisasikan perkembangan fesyen muslim di Indonesia, terutama keberagaman produknya, ke pasar global. Demgan demikian, dapat memperkuat nilai produk fesyen muslim yang sudah terstandardisasi sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor. Kami berharap Jakarta Muslim Fashion Week bisa membawa Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia,” tutup Ali Charisma, Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) sebagai representatif dari para desainer fesyen muslim Indonesia.