Film "Selamat Pagi, Malam" karya sutradara Lucky Kuswandi terpilih menjadi film penutup dalam Singapore International Film Festival (SGIFF) tahun lalu.
Menurut data Global Entertainment and Media Outlook Indonesia, nilai pasar industri hiburan dan media di Indonesia mencapai USD10,2 miliar dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR)sebesar 10,1 persen dari tahun 2013 hingga 2018 mendatang. Bahkan di tahun 2018, pertumbuhan industri hiburan dan media Indonesia diprediksi akan lebih unggul dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan secara global.
Melihat potensi tersebut, tahun ini Indonesia kembali berpartisipasi dalam festival internasional tahunan yang digelar di hub media di Asia Tenggara, yaitu Singapore Media Festival 2015 yang akan digelar di Singapura pada 26 November 2015-6 Desember 2015. Diyakini Shanty Harmyn, Produsen Film, CEO Salto Film Company, yang tahun ini menjadi salah satu Anggota Dewan Penasihat SMF 2015, bahwa SMF adalah kunci pertama bagi Indonesia dalam mempromosikan konten-konten hiburan lokal agar go international.
“Banyak film Indonesia yang berpotensi go international. Untuk itu, yang harus kita upayakan saat ini adalah memperluas daya tarik konten lokal secara global, salah satunya dengan berpartisipasi dalam Singapore Media Festival tahun ini. Dengan begitu, diharapkan akan makin banyak peluang agar karya-karya anak bangsa bisa sampai di kancah internasional. Dan sebagai produser, saya juga berharap adanya pertukaran ide dan konten yang bermanfaat di antara banyak negara,” jelas Shanty dalam diskusi panel tentang partisipasi Indonesia dalam SMF 2015, hari ini (16/9) di Jakarta yang juga dihadiri oleh Lucky Kuswandi, sutradara film “Selamat Pagi, Malam”.
Singapore Media Festival adalah salah satu event media internasional terbaik di Asia yang diselenggarakan oleh Media Development Authority of Singapore, tempat bertemunya para pelaku industri media dan hiburan dari seluruh kawasan regional dan saling berbagi tentang tren, bakat, serta konten-konten terkini yang bermanfaat bagi perkembangan industri ke depan. Festival tersebut terdiri dari empat event besar, yakni Singapore International Film Festival (SGIFF), Asia TV Forum & Market (ATF), Screen Singapore (SS), dan Asian Television Awards & Digital Matters.
Mike Wiluan, CEO Infinite yang berperan sebagai Chairman SGIFF dalam SMF 2015 mengungkapkan, “Sebagai ajang terlama bagi festival film internasional di kawasan Asia Tenggara, SGIFF berkomitmen untuk menginspirasi penemuan film independen dari seluruh kawasan, termasuk Indonesia. Kami berharap dapat menampilkan lebih banyak karya dari kawasan Asia Tenggara, dan menemukan film Indonesia yang lebih berkualitas melalui SGIFF.”