MIX.co.id - Data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bandung mengungkapkan, sebanyak 90 persen UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Kota Bandung terkena dampak pandemi.
Guna membantu UMKM lokal dalam menghadapi tantangan di masa pandemi, pemerintah kota (Pemkot) Bandung mendorong para pelaku usaha, baik di industri makanan dan minuman hingga fashion, untuk melakukan transformasi digital dengan melakukan adopsi ke platform digital seperti pasar online atau marketplace. Mengingat, pergeseran perilaku belanja masyarakat dari offline ke online terus terjadi selama pandemi.
Diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, migrasi para pelaku usaha menuju digital merupakan hal yang wajib. "Digitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan akan surutnya bisnis UMKM imbas pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat," ucapnya dalam diskusi secara virtual, pada awal September ini (2/9).
Lebih jauh ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang menerapkan digitalisasi mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di tengah pandemi. Itu sebabnya, pemerintah sangat mendorong para pelaku UMKM segera melakukan adopsi digital.
Senada dengan Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung telah mengimbau para pelaku usaha mengadopsi platform digital. “Para pelaku usaha, khususnya UMKM, terus didorong untuk masuk ke pasar daring atau marketplace, contohnya Tokopedia atau Blibli. Hal tersebut juga merupakan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi Covid-19,” jelas Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah.
Selain adopsi ke platform digital, sejatinya kolaborasi menjadi kunci. Contohnya, berkolaborasi dengan Tokopedia melalui kampanye “Tokopedia Nyam”. Pada kampanye ini, Tokopedia menggandeng penjual makanan dan minuman.
Dimsum 49 adalah salah satu UMKM yang telah merasakan peningkatan transaksi hingga hampir 2 kali lipat sejak mengikuti kampanye tersebut. Bahkan, Dimsum 49 kini bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3.000 reseller, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi.
Sementara itu, sejumlah UMKM fashion lokal juga memanfaatkan Tokopedia untuk bisa beradaptasi di tengah pandemi lewat Gerakan Bersebelas Melangkah Bareng. Salah satu UMKM Bandung yang mengikuti kampanye tersebut adalah NOKHA. Di kampanye itu, transaksi NOKHA meningkat hampir 2,5 kali lipat lewat Tokopedia. Brodo, contoh UMKM Bandung lainnya, juga mencatatkan peningkatan transaksi hampir 5,5 kali lipat.
Selain Tokopedia, Pemkot Bandung juga telah bekerja sama dengan Blibli untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 dengan menyediakan laman khusus Pasar Kreatif Bandung. Inisiatif ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Bandung dengan meningkatkan konsumsi terhadap produk lokal buatan para pelaku UMKM.
Masih belum cukup, Pemkot Bandung juga sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah platform social commerce, seperti Avana dan Evermos, untuk membantu UMKM Bandung memasarkan produk secara lebih luas. Berbagai kolaborasi ini diharapkan dapat membuat ekonomi daerah, khususnya di Kota Bandung, terus menggeliat.