MIX.co.id - Saat ini, di Indonesia, tengah mengalami cuaca ekstrim disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Hal itu ditandai dengan meningkatnya frekuensi bencana banjir, meningkatnya bencana kekeringan, dan mundurnya masa musim hujan.
Diungkapkan dr. Fellycia Trie W., Sp. A, dokter spesialis anak di RS Cinta Kasih Jakarta, “Bukan hanya pada orang dewasa, masalah kulit justru lebih rentan terjadi pada bayi. Seperti yang kita ketahui, kulit bayi masih akan terus berkembang. Dibandingkan dengan kulit dewasa, kulit bayi lebih tipis, kurang berbulu dan memiliki lebih sedikit keringat dan sekresi kelenjar sebaceous. Sehingga, kulit bayi lebih mudah terkena trauma mekanis, bakteri dan cuaca serta perubahan panas. Salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh Si Kecil adalah ruam popok. Ruam popok umumnya disebabkan oleh Irritant Contact Diaper Dermatitis, yaitu dari urin dan feses yang terperangkap di dalam popok. Selain itu, dapat disebabkan oleh infeksi jamur, impetigo atau dermatitis alergi (disebabkan oleh sabun, deterjen atau popok itu sendiri).”
Lebih jauh ia menegaskan, jika kulit sensitif bayi terkontaminasi terlalu lama dengan cairan dalam popok, maka akan meningkatkan pH kulit lokal, terutama pada area popok Si Kecil. Oleh sebab itu, Menurutnya, ibu harus senantiasa menjaga kebersihan kulitnya dan berupaya mengganti popok secara berkala, menjaga area popok supaya tetap kering serta memilih popok dengan fitur indicator urin untuk mempermudah Ibu saat perlu mengganti popok. Selain itu, penting menggunakan popok daya serap tinggi untuk mengurangi risiko ruam popok.
Menyikapi fenomena itu, MAKUKU menghadirkan inovasi popok dengan inti struktur SAP di Indonesia yang telah mendapatkan penghargaan sebagai “Popok Bayi Sekali Pakai Tertipis”, yang memiliki keunggulan popok paling tipis diantara popok sejenis, yaitu dengan ketebalan hanya 1,6 mm dengan daya serap maksimal. Dibandingkan dengan daya serap popok lainnya, yang berada diangka 72-76% dan 44-57%, MAKUKU justru unggul dengan kemampuan pembengkakan pada inti SAP di angka 77,07% dan 58,83%.
Penghargaan yang diberikan kepada MAKUKU sebagai “Popok Bayi dengan Fasilitas Anti Gumpal Pertama di Indonesia (SAP Teknologi) juga mampu mencegah risiko ruam popok karena inti penyerapnya tidak memiliki bahan pulp atau fluff sehingga anti gumpal dan tidak menyebabkan osmosis balik yang mengiritasi kulit.
Dituturkan Jason Lee, Brand Director MAKUKU Indonesia, karena kondisi iklim tidak dapat dihindari, maka yang dibutuhkan oleh Ibu saat ini adalah solusi untuk menekan risiko ruam popok pada Si Kecil. Kemampuan penyerap SAP Core Technology pada MAKUKU SAP Diapers sebagai #AntiGumpal diciptakan dengan inovasi teknologi tinggi, sehingga penyerapannya lebih cepat dan lebih merata. Ketika beraktivitas pun, popok yang terguncang tidak akan menggumpal atau menggembung di satu titik dan akan mengunci cairan.
“Selain itu, MAKUKU SAP Diapers juga dilengkapi dengan fitur indikator urin pada yang berwarna kuning dan akan berubah warna menjadi biru ketika popok sudah penuh. Tujuannya, agar ibu lebih mudah untuk mengetahui waktu ganti popok Si Kecil sehingga kulitnya tidak terkontaminasi terlalu lama dengan urin,” lanjutnya.
Chelsea Olivia, public figure dan ibu dua anak, turut berbagi pengalamannya. “Iklim yang tidak menentu bukan hanya memicu batuk pilek pada bayi. Si Kecil terlahir dengan kondisi kulit yang sensitif karena kulitnya masih terus berkembang. Karena itu, masalah kulit seperti ruam popok juga bisa terjadi. Sebagai seeorang Ibu, sudah seharusnya mengupayakan solusi untuk menekan risiko ruam popok pada Si Kecil. Ibu perlu memperhatikan kelembapan ruangan Si Kecil dan mengganti popok secara teratur. Selain itu, memilih popok dengan kualitas yang baik juga penting. Selama menggunakan popok yang tepat seperti MAKUKU SAP Diapers Slim Care, saya tidak perlu khawatir dengan ruam popok. Saya telah memastikan MAKUKU SAP Diapers memiliki bahan yang lembut, anti gumpal berdaya serap tinggi sejak Dante lahir,” ceritanya.